12.12.2011

My Memories.. (TA)

created by ud@Ra_ di 10.42 0 cuap2

Beberapa teman yang masih kuliah dan mengurusi tugas akhir, mengingatkanku pada penelitian tugas akhir yang harus aku laksanakan tahun lalu. Mulai dari pemilihan judul, pengajuan proposal, proses ditolak dosen (hehe), seminar, penelitian, sampai sidang.

Dulu, aku sempat 3 kali ganti judul. Judul pertama berhubungan dengan pemanfaatan azola untuk kesuburan tanah. Ternyata setelah diteliti, penelitiannya nggak bisa Cuma 4 bulan. Huah… Akhirnya, berganti dengan judul kedua. Pengaruh alelopat teki terhadap pertumbuhan benih jagung. Dan itu pun ditolak, haha, terlalu gampang katanya. Memang sih, setelah judul pertama yang terlalu susah, aku sengaja cari yang gampang2 dan seminggu beres. Eh, ditolak juga. Hahaha…

Nah, judul ketiga ini deh yang akhirnya lanjut ke penelitian. He. Penelitian mengenai penyimpanan benih cokelat yang notabene adalah tergolong benih rekalsitrant dengan beberapa bahan pencampur. Maksudnya adalah untuk menekan atau menghambat perkecambahannya untuk sementara agar bisa disimpan dulu sebelum ditanam. Woah, sebelumnya sih pengen benih2 lain, tapi karena benih cokelat mudah didapat (sesuai kantong,hehe), yah akhirnya cokelat yang diambil. Iya dong, penelitian pun nggak boleh menyulitkan si peneliti. Memang sih udah ada system somatic embrio buat benih cokelat, tapi di beberapa tempat para petani masih menggunakan benih sendiri.
Hm… inget ih waktu memulai cari litelatur nya. Mampir ke perpustakaan UNEJ, mampir ke Bogor di Balai kehutanan bareng Arini dan Diaz. Hehe… Terus ngenet hampir tiap hari. Bertapa di penghujung malam, haha… Berjuang untuk menghadap dosen yang salah satunya udah agak sepuh. Kadang inget kadang enggak sama aku yang anak bimbingannya, hiks… Berjuang menghadapi sakit hati karena 2 kali seminar harus ditunda. Hah… rasanya waktu itu pengen makan orang aja…

Saat penelitian dimulai juga, harus berjuang membersihkan green house (karena yang dipakai rancangan RAL), berjuang mencari buah cacao yang bagus (dan ternyata harganya mahal!!!), berjuang mengaduk2 media tanam (untuk uji daya tumbuh) dibantu teman, berjuang membersihkan ribuan biji cacao dari pulp nya yang bandel banget dihilanginnya dibantu teman2, berjuang mengatasi amarah dosen (hahaha, hikss.), berjuang tiap pagi bersepeda ria ke green house untuk pengamatan, berjuang memberantas semut nakal yang mengerumuni biji2 cacaonya….Hiks, untuk udah penelitian akhir.

Katanya saat kita penelitian atau skripsi itu pasti banyak cobaannya. Beberapa teman bapaknya meninggal. Sedih banget. Kalo aku diuji dengan diri sendiri. Waktu harus pengamatan (pengamatan nggak bisa ditunda), aku sakit. Tiba2 aja demam. Beberapa minggu sebelumnya, di awal penelitian, aku sempat kecelakaan. Lain waktu dosennya yang sakit, karena stroke, sehingga sidang harus ditunda. Hiks, stress banget waktu itu. Temen2 sudah selesai, sedangkan aku belum sidang. Harus kalo sampe mundur lama, aku nggak bakal bisa ngejar pra yudisium.

But, finally, Alhamdulillah aku bisa lulus. Hehe… Semuanya berkat pertolongan Allah. Alhamdulillah…
Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Tips Usaha Ala c Dodol

created by ud@Ra_ di 10.36 0 cuap2

Arghhh…gerah aku liat orang terima gaji. Hehe, sedangkan si aku terima gajinya nggak pasti. Sekali ada orderan aja baru gajian. Hohoho. Mana bukuku belum rampung, ah, susah banget cari pinjeman kamera. Hoho… **sudahlah gie, jalani dengan ikhlas. Hiks… menghibur diri..

Btw, sebelum dilanjut, aku iseng liat sapa ja yang udah visit blog diriku. Hehe, ternyata banyak juga. Ada yang dari Malaysia n Vietnam. Beberapa Negara lain juga pernah sih dulu. Blog ini sih sebenernya aku bikin buat menyalurkan hobi menulisku. Sekalian ngehibur orang yang lagi suntuk kalo kebetulan mampir kesini. Niatnya pengen pake bahasa inggris, apadaya tangan tak sampai. #maksud??

Kalo kebetulan aku punya ilmu, yaa…disampaikan. Kegalauan, kerisauan hati (ceile..), cerita2 konyol… dsb… bukan bermaksud pamer ko. Niatnya pengen beramal. Menghibur orang kan pahala. Hehe. Sekali lagi karena saya suka menulis, dan belum dikasih kesempatan kedua kalinya buat nerbitin cerita ke penerbit. Hehe… #bikin 1 biji buku aja susah banget, dah 3 bulan ini…

Awalnya aku ngebet banget pengen usaha bertani, nanem padi atau sayuran gitu. Haha. Sampe modalnya habis pun akhirnya mah nggak jalan2. Mau lanjutin berkebun stroberi di halaman depan, susah cari bibit impor kayak sweet Charlie. Nyobain nanem timun Cuma sempet panen sekali. Nanem kangkung organic juga kurus2. Hahaha, so, karena skill aku di bidang kreasi, akhirnya mah berkecimpung di dunia souvenir dan tulis menulis. Hehe.

Okeh, cukup ah cuap2 nya. Aku pengen bagi2 ilmu nih, soal wirausaha. Kebanyakan orang males banget buat usaha sendiri. Alasannya keterbatasan modal atau nggak punya skill. But, guys, gue juga gitu… heu… Tapi aku punya tips2 buat wirausaha nih, ala c dodol tentunya. He. Take this out!!

1. Hal pertama yang paling penting adalah skill. Skill itu nggak harus sejalan sama bidang pendidikan kita, I think. Skill bisa didapat dari mana aja, asal kita mau berusaha belajar. Basic aku aja pertanian, tapi menjalankan usaha di bidang souvenir. Selain karena suka, aku juga tergolong orang yang ulet (hehe, kata orang loh…).

2. Selain keahlian, pengetahuan juga penting, guys. Saranku, khususnya buat yang masih sekolah, selain bidang ilmu yang kita perdalam, perdalamlah juga ilmu lainnya. Aku memang belajar tentang perbenihan tanaman. Tapi sedikit banyak aku tau tentang peternakan, sutera alam, kultur jaringan, dsb. Pokoknya mah selagi bisa, cari ilmu banyak2. Insya allah pasti bermanfaat.

3. Nah, setelah punya keahlian dan pengetahuan yang cukup, tentukan deh. Kira2 mau usaha apa. Nggak usah muluk2 sama modal. Memang sih itu penting, tapi kalo kita nggak mau kreatif, ya nggak maju2. Hehe. Salah satu cara yang rada ribet, bikin proposal terus ajuin ke bank. Cara kedua bisa kerja dulu sama orang, sambil bikin persiapan yang matang dan nabung. Cara lain, pinjem uang sama keluarga bermodalkan kepercayaan. Hehe, kan nggak perlu ribet sama bunga dsb. Kalo c dodol ini dulu punya modal dari beasiswa. Kebetulan cairnya 2 bulan, heu… dompet tebel.

4. Hal terpenting dari memulai usaha adalah, usaha yang harus kita jalankan harus punya inovasi. Bisa perbaharuan dari usaha yang udah ada, atau juga bisa usaha yang bener2 baru. Biar nggak gampang ditiru orang juga usahakan tiap bulan ada produk baru dari usaha kita. Orang2 biasanya suka hal2 yang baru. Tapi inget, inovasi juga harus disesuaikan dengan kebiasaan daerah lo semua. Nggak semuanya cocok dengan inovasi yang kita buat. Aku punya pengalaman soal ini. Mama aku kan jualan kue. Beliau mau nyoba inovasi dengan kue2 yang dikukus. Tapi ternyata malah nggak laku. Usut punya usut, ternyata orang2 tuh lebih seneng sama kue yang digoreng. Hehe… Intinya mah try to find, what they want. Cari informasi pasar lah.

5. Sebetulnya sebelum 4 point di atas, segalanya harus diawali dengan niat. Niat yang bersih, pasti usahanya berkah. Niatkan untuk menolong orang lain. Lha, kita kan bisa menyediakan lapangan kerja buat orang lain. Terus juga kita bisa memenuhi kebutuhan orang lain. Ah, pokoknya jadi pengusaha itu banyak baiknya deh asal niatnya bener. Kata Nabi Muhammad SAW berdagang itu membuka pintu rezeqi…Mind it..

6. Jujur. Iya lah. Nabi mengajarkan kita untuk jujur dalam berdagang atau usaha. Percaya deh, kalo kita jujur, orang2 pasti bakal ketagihan untuk bekerja sama dengan kita. Mereka nggak akan ragu pula untuk menanam saham buat kita karena kita jujur.

7. Hm, apalagi yah… heu… Oh iya. Point selanjutnya adalah punya visi misi dan prinsip. Kalo di usaha souvenir yang aku jalani ini, aku punya prinsip ‘Menyeluruh’. Hahaha, aku nggak tau istilahnya apa, dasar dodol. Intinya gini. Aku nggak mau matok harga jual yang tinggi, terutama sama distributor. Karena semakin panjang rantai distribusi, harga yang jatuh ke tangan konsumen akan semakin mahal. #Gue ngomong ampe berbusa nih, rada serius soalnya. Haha. Biar harga yang diciptakan sedikit lebih murah, tapi bisa menjangkau konsumen yang banyak. Terbukti loh. Bahasa ringannya, biar murah asal laku, tapi bukan berarti murahan. Heu. Kalo soal ini emang harus ngutak ngatik biaya produksi dan jenis barang yang kita buat, biar nggak rugi. Lain waktu kalo si calon konsumen kita agak elit (keliatannya), baru deh kita bikin produk dengan kualitas super, dan tentu dengan harga yang elit juga. Lebih bagus kalo ada 3 tingkatan kualitas dan harga produk, biar bisa dijangkau oleh semua kalangan.

8. Berdoa. Hehe. Ini wajib.

9. Promosi seefektif mungkin. Salah satunya dari mulut ke mulut atau door to door. Bikin kemasan dan logo yang lucu dan mudah diingat.

10. Finally, sedekah. Inget, guys. Dari hasil yang kita punya, itu ada hak orang lain yang lebih membutuhkan. Bukan jumlah nominalnya sih, yang penting ikhlas dulu deh. Hehe. Sedekah itu TIDAK mengurangi harta kita, justru membuat harta kita semakin berkah dan bertambah. Insya Allah…

11. Semangat dan hilangkan rasa malas. Pokoknya mah, jangan tunda2 lah kegiatan kita. Kesempatan nggak akan datang dua kali loh…

So, Cuma segitu aja tips dari c dodol. Hehe, nggak sempurna sih, karena itu berdasarkan pengalaman aja. Tapi belajar dari pengalaman juga penting loh… hehe. Mudah2an bermanfaat guys…
Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Ular...

created by ud@Ra_ di 10.20 0 cuap2

Aku baru aja duduk di kasur kamarku, ketika kudengar ada suara kresek…kresek…. Kebetulan aku lagi siap2 pagi itu, mau pergi bareng temen. Sambil berkaca sebenernya aku penasaran, iseng kuliat dan kucari asal suara. Liat di pojokan, tempat dus2 isi buku kuliahku numpuk, ternyata…woah, ada ekor gerak2 warna cokelat. Dan, karena di rumahku emang lagi demam tikus, alias lagi ada serangan tikus di dapur. Secara otomatis otak aku menyimpulkan kalo itu tikus. Heboh, aku langsung naik ke atas kasur, kaget.

Nggak takut sebenernya, tapi mengingat tuh ekor panjang en aga gede, aku langsung mikir, wah, tuh tikus pasti gede. Tanpa pikir panjang dusnya aku dorong2, aku sodok2, ekornya masih gerak2. Tapi lama2 ilang. Huft, aku langsung laporan sama nenek kalo di kamar ada tikus. Segera saja perangkap tikus dipasang. Lubang2 semua disumpel pake Koran. Pokoknya semua tindakan pencegahan dilakukan. Dan, sodara2, aku masih santai aja.

Pas mau berangkat aku merenung. Sebenernya yang tadi aku liat itu ekor tikus atau ekor ular ya…?? Tapi… aku kayaknya liat pantatnya tikus sih, ditambah warna ekornya cokelat. Ah… lagian udah pasang perangkap tikus, aman kok…hehe. Meskipun awalnya ragu, toh aku tetap pergi juga.

Sepulangnya dari berpergian, kamarku aku cek lagi. Aneh, perangkap tikusnya masih utuh, alias masih seperti sedia kala, belon ada tikusnya. Lagi2 otakku menyimpulkan kalo tuh tikus emang pinter. Aku nggak asal ngomong. Beberapa perangkap tikus yang dipasang di dapur tuh, suka habis melulu makanannya tapi tikusnya kagak ada. Kayaknya tuh tikus pernah sekolah deh. Terus ada mata pelajaran, bagaimana caranya meloloskan diri dari perangkap tikus. Hehe…

Keraguanku muncul lagi. Tikus… apa ular ya… Soal keraguanku kuceritakan sama mama. Sambil cengar cengir dan watados. Akhirnya, sore itu aku cek lagi ke kamar. Semangat juang 45 untuk memberantas hewan pengganggu di kamar tercinta pun muncul. Berbekal sebatang sapu ijuk, aku ke kamar. Mama mengawasi di luar kamar.
“Coba cek di balik gorden jendela dulu, Mbak..” Mama aku memberi perintah awal.

Hm, okeh. Setelah sebelumnya mencari di balik kardus, hasilnya nihil. Aku beralih ke jendela. Pas aku buka, AARRRRGGGGGHHHHHHHH!!!!!!! Suer deh nggak pake sumpah. Aku jejeritan sambil istighfar, sambil jejeritan lagi. Ular sepanjang 30 cm, diameter 1-2 cm lagi asyik tidur2an di kayunya. Hahaha, kalo di slow motion, tuh mungkin kaya orang yang kaget kaya di TV kalo lagi ada acara ‘ngerjain orang’ gitu. Sambil jejeritan lagi di atas tempat tidur , aku panggil mama. Heboh langsung.

Aku emang udah sering ketemu ular. Tapi kalo inget dari semalem aku tidur2an di kamar ini, terus tadi pagi pas ada binatang ituh, aku yang nyodok2 dusnya pake tangan, huuuhhh, nyawaku masih dikasih perpanjangan ma Allah. Dan nggak enaknya tuh posisi aku. Sebagai anggota keluarga yang usianya produktif, ditambah nggak ada anggota lelaki di rumah, ditambah nenek dan mama udah nggak sanggup hunting ular, dan my little sista yang juga penakut…AKUUU yang kena imbas berburu ular. Kaki aku gemetaran, mulut nggak henti nyebut. Antara nyebut ular sama istighfar udah nggak karuan saking kagetnya.

Akhirnya badan uler yang masih berlenggak lenggok di jendela, di lempar sama garam. Konon katanya kalo garam itu ampuh membunuh ular SECARA TIDAK LANGSUNG. Hoah, bukannya sekarat, tuh ular malah jatuh ke tumpukan buku di meja belajar di bawahnya. Makin histeris dan deg2an aja aku. Maih dengan posisi yang sama, berdiri gemeteran di atas kasur sambil megang gagang sapu. Ah, nggak banget lah. Haha… Aku belum pernah sepanik itu sebelumnya, lemeeessss banget badan, tapi inget nasib ular itu belum ketangkep. AKhirnya mah perang garam. Habis 3 bungkus garam tuh buat ‘melemaskan’ ular. Aku kepikiran mau ‘melemaskan’ si ular pake cuka, tapi aku baru inget kalo cuka itu buat kalajengking, bukan buat ular.

Ularnya jatuh lagi ke bawah. Kali ini dekat tumpukan dus, tempat tadi pagi tuh ular aku liat buntutnya. Golok udah di tangan. Garam masih di lemparkan, tapi ternyata tuh ular berhasil kabur. Woah, kabur beneran alias sembunyi. DIcari2, dibongkar2 juga nggak ketemu. Akhirnya semua barang, dus2, pokoknya semua barang yang diduga keras menjadi sarang dikeluarkan. Eh, tetep nggak ketemu. Ternyata setelah dus2 dibongkar di luar rumah, si dia sembunyi di dalam dus di antara buku2. Huft, Alhamdulillah akhirnya bisa dimusnahkan juga….

Masalah ular udah beres, AKU?? Lutut masih gemeteran, baju udah basah sama keringat, nafas udah kering, pokoknya mah lemes banget. Buka puasa aja sampe lupa… Dan yang bikin aku lemes lagi, kondisi rumah dan kamar yang penuh garam. Hah, kerja bakti lah sudah besok harinya…

Gara2 itu aku dan mama jadi agak parno kalo liat sesuatu yang mirip ekor ular. Kayak tadi aja. Lagi asyik beresin kamar mama jejeritan. Gara2 liat sesuatu mirip ekor ular. Padahal mah itu the senter yang ketutup selimut. Nah, di ujungnya itu ada tali warna hitam, ukurannya aga besar. Hahaha…..
Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

12.05.2011

Wirausaha Part 2

created by ud@Ra_ di 09.41 0 cuap2

Kebiasaan dagang itu ternyata muncul lagi waktu aku kuliah. Kondisi perekonomian yang seret, nggak bisa minta ortu, nggak bisa nagih bapak direktur di kampus buat cepet2 keluarin jatah beasiswa kita, nah, di saat kepepet inilah biasanya ide kreatif suka muncul. Haha…

Waktu itu niat usaha udah ada, tapi belum tau apa yang mau diusahakan. Iseng mampir ke tempat si Yanoi (waktu itu dia udah mulai usaha tas buatan sendiri). Argh… aku ngiler ngeliat dia. Akhirnya, aku putuskan jalan-jalan sama c dong-dong ke Gramedia. Pilah pilih buku kreasi aksesoris. Finally aku nemu buku tentang cara membuat kreasi dari clay. Hohoho… bukunya dibeliin pula, hahaha, asyik.

Besoknya langsung belanja kebutuhan usaha (ceile…). Iyah, beneran. Dengan bermodalkan seratus rebong, Alhamdulillah usahanya bisa berjalan. Dan, aku nggak nyangka kalo TERNYATA bikinnya tuh mesti teliti boo… terus harus sabar. Soale bikinnya kecil2 n imut2. Hah, biarlah demi mendapatkan penghasilan. Hehe.. Heboh anak2 kosan yang ngeliatin aku mojok di kamar kosan. Hehe. Finally, taadaa…. Beres juga deh. Hm, lumayan lah laku.

Nggak lama aku pun pindah haluan. Hehe. Suer deh nggak pake sumpah. Bikinnya cape banget, tapi hasilnya nggak seberapa. Nah, c Yanoi nih yang berjasa memperkenalkanku dengan dunia tali sepatunya. Yup, usaha selanjutnya handmade aksesoris dari tali sepatu. Nah, usaha ini lah yang akhirnya menghidupiku selama di Jember dan sampai saat ini.

Awalnya sih enek liatin gulungan tali yang numpuk di pojok ruangan. Tapi lama2 ikut mojok juga, bikin aksesoris itu. Lama2 lihai juga, hehe. Pertama kali jualan di area kosan dulu. Huah, mantap. Yang minat banyak. Hehe… Lama2 mesti cari distributor. Arini, Ega, Nur, merekalah yang jadi distributorku. Hehe, masih temen padahal.

Untuk memperluas area penjualan, akhirnya aku dan teman2 nekat jualan di Alun2 Jember. Suer deh, MALU banget!! Kalian tau kan kalo ALun2 tiap hari minggu pasti rame banget. Banyak yang kenal. Terutama para dosen. Heu… Tapi sekali lagi, demi penghidupan yang lebih layak, tancep terus dah. Hehe..

Tadinya sih aku jualannya rame2, sama Nur dan Cana dengan produknya aneka aksesoris dari rajutan. Aku juga bisa sebenernya bikin itu, tapi pegel. Heu, jadi males. Terus ada Yanoi, Satia, dan aku tentunya dengan produk dari tali sepatu. Waktu itu aku Cuma bikin aneka gantungannya aja sama bros. Tapi lumayan, dapet 30 ribu. Lama2 kita berhenti jualan, karena kesibukkan kita yang padat. Nah, setelah selesai semua urusan, Yanoi, nur dan aku memutuskan untuk jualan lagi. Kali ini lebih serius. Dengan produk yang makin beragam, kami jualan lagi di alun2. Wah, apalagi sekarang udah ada tempat yang tetap.











Setiap minggu, berangkat jam setiap setengah 5 pagi dengan sepeda onthel masing2. He… Bayangkan sodara, subuh2 berangkat naik sepeda ke alun2 bawa gembolan tas isinya barang buat dijual. Haha… Pulangnya jam 10, pake sepeda onthel lagi. Yang ini nih yang bikin cape. Jalanan pulang itu kan nanjak. Bawa2 buntelan tas di belakang punggung, panas2, laper… Makanya sampe kosan langsung teler. Heu, si Arini sih udah biasa liat aku gitu. Anak2 yang lain awalnya nggak tau aku suka keluar subuh2 dan pulang jam 10an. Kadang2 c Arin juga ikut. Kita ngonthel berdua ke alun2. Lumayan, cuci mata. Sekalian jajan. Heu…

Dengan beralaskan kain lusuh dan karung bekas, jadi juga jualan. Hehe. Barang Yanoi, Nur, dan punyaku dihamparkan. Kalian tau nggak, nggak gampang buat dapet tempat strategis buat jualan. Aku jadi inget kuliah manajemen pemasaran. Alhamdulillah yanoi bisa dapet tempat ini. Terbukti dengan pendapatan total kami bisa mencapai 3 ratus ribu setiap kali jualan. Mantep ga tuh!! Kebanyakan sih peminatnya anak kecil. Alhamdulillah, aku belajar banyak. Belajar jadi penjual yang jujur, belajar untuk cari uang sendiri, belajar untuk membaca selera konsumen. Heu, saat itu memang udah nggak ada lagi kiriman dari ortu, karena emang harus bagi2 untuk sekolah adik aku. Ditambah beasiswa rada seret keluarnya. Nah, pulangnya kita2 jajan mie ayam solo dulu. Uenak tenan...

Memang nggak tiap minggu hasilnya bagus, tapi Alhamdulillah bisa untuk nabung. Sebagian barang juga aku masukin ke toko. Terus dikirim ke Balikpapan, di tempat sodaraku. Penjualan disana bagus. Harganya bisa dua kali lipat dari biasanya. Dalam sebulan aku bisa dapet 1 juta. Hehehe, keren kan? Alhamdulillah. Dengan hasil jualan itu aku bisa pulang dan pergi lagi ke jember buat wisuda. Bisa buat makan. Bisa buat bayar kos. Ha… rezeqi emang nggak akan kemana. Oh iya, sedekah jangan sampe lupa. Itu penting!

Thanks berat buat Yanoi. Setidaknya dia juga yang udah berjasa mengajarkan kita2 usaha ini. Heu. C nur aja pernah nekat ke NTB, hidup disana dari jualan aksesoris. Huh, aku mah belum berani kayak gitu. Yanoi juga sekarang hidup di Yogya dengan jualan aksesoris. Aku sih hidup dengan aksesoris tuh, tapi masih di Sukabumi. Hehe…

Memang nggak selamanya enak. Ada juga sih yang complain karena beberapa hal. Tapi complain itu justru tambahan terbaik untuk kemajuan usaha yang kita miliki. Setidaknya kita jadi tahu dan bisa membaca keinginan konsumen.

Usaha ini sempat terhenti, karena kita semua harus pulang ke daerah kami masing2. And now, aku bangkit lagi. Sekarang sih baru punya 2 orang distributor. Ada yang minat nggak? Asal jujur dan mau usaha aku terima deh. Hehe…
Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Wirausaha Part 1

created by ud@Ra_ di 09.39 0 cuap2

Beberapa hari ini aku disibukkan dengan aktivitas entrepreneur. Ya, melanjutkan usaha yang dulu sempat terhenti sih, lumayan. Ngisi waktu luang sampai aku benar2 dapet pekerjaan tetap. Meskipun 2 hari kurang tidur, tapi kalo udah terima uang di tangan, wuih…itu bikin mata melek lagi. hehe…

Di keluargaku kayaknya memang dijalurkan oleh Allah buat jadi wirausaha kayaknya. Mama udah usaha kue, terus papa juga punya usaha sekarang. Terus dari kecil aku udah biasa jualan. Di saat anak2 lain gampang banget minta uang jajan, aku mah harus usaha dulu baru bisa jajan. Bukannya pelit sih, tapi memang nggak ada uangnya. He…

Waktu SD c dodol ini udah biasa jualan. Awalnya iseng, waktu papa pulang dari bandung bawa snack kiloan gitu. I was think, kenapa ini nggak dibungkus kecil2 terus dijualin ya… Alhasil, malam itu juga bukannya sibuk belajar, aku malah sibuk bungkusin makanan. Haha…. Belajar mah, LEWAT! Di otak Cuma ada kata ‘jualan bisa dapet uang’. Hehe, biasalah, pemikiran anak kecil.

Besoknya langsung dibawa ke sekolah. Wuih, yang namanya anak kecil liat jajanan pasti seneng banget. Aku juga seneng, soalnya dapet uang. Haha… Padahal bukan aku yang ngemodalin, tapi uangnya buat aku semua. Hehe, lumayan dapet buku komik sebiji.

Nyadar diri kalo aku suka ngegambar, okeh, usahanya membesar. Dagang kertas gambar yang buat diwarnai itu tuh… Ada sih yang jualan di luar sekolah, tapi gambarnya kurang menarik. Haha, mencari kesempatan dalam kesempitan. Aku punya koleksi gambar2 yang lucu, so, bikin deh. Terus difotocopi, terus dijual. Alhamdulillah laku juga. Heu, makin seneng aja jualan. Ngerasa punya uang sendiri, bisa jajan tanpa minta orang tua. Hehe.
Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Tali Sendal Jepit

created by ud@Ra_ di 09.32 0 cuap2

Pake sepatu ijo lumut itu membuat saya berpikir ulang. Kaki saya yang menciut, atau emang dasarnya tuh sepatu ukurannya gede. Gimana engga. Udah 2 kali tuh sepatu mental waktu dipake jalan. Maluuu banget. Tapi saya sih pake watados aja, alias wajah tanpa dosa. Huehehe..

Kejadian ini mengingatkan saya ketika saya harus berurusan dengan sandal jepit sampe2 saya trauma kalo harus pake sandal jepit kemana2. Why?

Waktu itu saya harus ngeprint laporan keuangan koperasi di daerah rumah saya. Nggak berpikir panjang, sandal jepit yang lagi nganggur itu saya pake. Bodohnya nggak diperiksa dulu kondisinya kayak apa, sehat apa enggak.

Terus, tuh sandal dipake jalan kaki. Jauh banget. Masih nggak apa2, masih di sekitar rumah. Eh… sekalinya dibawa ke pusat kota (karena warnet deket rumah printnya pada ngadat), tuh sandal putus sodara2. Talinya putus. Huaa… Gimana ini, jauh dari rumah, mesti naik angkot segala. Tuh sandal dendam apa sih sama saya??

Untung putusnya di depan fotocopian. Kebetulan saya harus perbanyak selembaran, akhirnya….

Saya: Ehm, pak… maaf… punya karet gelang nggak?
Penjaga fotocopian: (masih ngitung kertas) Karet? Karet gelang yang biasa?
Saya: (Ngangguk2, pasang tampang cute), iya pak…
Penjaga fotocopian: Ada neng, buat apa?
Saya: Eh…itu pak. Saya butuh satu. Ini sandal saya putus. Tu karet buat naliin talinya, penyangga sementara sampe ke rumah.

Suer deh, tuh bapak kayaknya nahan ketawa. Untung saya nggak bakal ketemu lagi sama bapak itu. Mana jalannya jadi harus hati2 banget biar talinya nggak miring2…Hahaha, pelajaran buat kalian. Kalo mau jalan pake sandal jepit. Waspadalah, waspadalah, jangan sampe lupa diperiksa kesehatan talinya. OK?


Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

11.17.2011

Lembaran berikutnya...

created by ud@Ra_ di 13.34 0 cuap2

“Allah tidak menguji hambaNya yang beriman, menyangkut dirinya, hartanya, atau anaknya kecuali untuk salah satu dari dua tujuan, yakni mungkin dia mempunyai dosa yang tidak bisa diampuni kecuali dengan ujian ini atau dia akan memperoleh derajat di sisi Allah yang hanya bisa dicapainya dengan ujian ini”

Lembar berikut dari buku yang saya baca, ada tulisan ini. Saya termenung. Dari ujian hidup yang selalu saya terima, posisi mana yang saya dapatkan. Apa karena saya mempunyai dosa yang kadarnya amat tinggi, atau ujian kenaikan iman untuk memperoleh tempat terindah di sisiNya?

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Slow…But More Experience… And Then U’ll Win Everything…

created by ud@Ra_ di 13.28 0 cuap2

Kata-kata itu sebenernya singkat. Artinya juga singkat. Tapi bagi saya, maknanya bisa dalam sekali. Kalimat itu saya dapatkan dari sebuah kalimat di serial drama Korea. Bagi sebagian orang, mungkin berpikir ‘saya kecanduan Korea’. Iya, memang. Tapi saya menyukai serial itu karena ada beberapa pelajaran dan hikmah yang bisa saya petik, hikmah kehidupan tentunya. Yang sangat jarang saya dapatkan dari serial ala Indonesia.

Kalimat itu diutarakan seorang guru pada muridnya, tatkala mereka tengah berjuang menghadapi ujian. Mereka memiliki kompetensi yang sangat baik. Sayangnya kesempatan yang datang pada mereka tidak sebaik kompetensi yang mereka miliki. Berkali-kali mereka terjatuh, dan harus bahu membahu bangkit untuk menjadi yang terbaik. Meskipun cita-cita mereka kadang harus dikorbankan. Tapi at least, pengalaman mereka menjadi banyak, dan menjadi guru terbaik bagi mereka. Dan ternyata ada sesuatu yang lebih baik dari apa yang selama ini mereka cita-citakan…

Woah…
Saya jadi berpikir, selama ini saya berjuang. Berusaha mendapatkan pekerjaan. Di saat orang lain mudah sekali berganti-ganti pekerjaan, saya masih terkatung-katung disini, di rumah, mencari pekerjaan. Mungkin Allah menginginkan saya belajar. Belajar untuk sesuatu di masa depan saya. Awalnya saya pikir diam di rumah cukup memalukan. Apa fungsinya otak yang selama ini mereka banggakan bila akhirnya saya masih menganggur di rumah. Tapi sekali lagi saya salah. Allah menginginkan saya untuk belajar.

Saya belajar mengurus rumah…
Saya belajar membahagiakan orang rumah, sejak 4 tahun saya tinggalkan untuk belajar…
Saya belajar menjadi sabar…
Saya belajar dari para menantu nenek saya, bagaimana menjadi menantu yang baik (hehe)
Saya belajar keikhlasan…
Saya belajar berwirausaha. Mungkin kelak kemampuan saya ini berguna ketika saya menikah.
Saya belajar menulis. Mungkin kelak tulisan saya bermanfaat.
Saya belajar menyambung silaturahmi yang sempat terputus ketika saya kuliah.
Saya belajar menghargai orang lain…
Saya belajar semuanya.

Ya… Saya memang berjalan lebih lambat ketimbang teman-teman saya yang sudah lebih dulu maju. Tapi pengalaman ini, belum tentu bisa mereka dapatkan… Mungkin apa yang saya pelajari, belum begitu berarti saat ini. Tapi saya yakin, kelak ketika saya berumah tangga semua pengalaman ini pasti akan bermanfaat…. Hehe, Insya Allah…

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

....

created by ud@Ra_ di 13.24 0 cuap2

Dilema…

Sejarah kedua dalam hidup saya, ketika harus memilih. Ketika logika dan ego harus berperang. Mengorbanan hati yang harus teriris ketika keputusan tercipta kelak. Saya hanya berusaha memantaskan diri. Ya. Memantaskan diri untuk mendapatkan sesuatu. Hanya terkadang anda salah mengartikan.

Seperti tak peduli, memang.
Seperti menyia-nyiakan, memang.
Seperti tidak pernah menganggap ada, memang.
Seperti tidak pernah menghormati, memang.
Seperti mau tapi tak mau, memang.

Kalau saya seperti tidak peduli, itu artinya saya mencoba membiarkan anda tidak terlarut dengan semuanya.
Kalau saya seperti menyia-nyiakan anda, ketahuilah bahwa anda yang paling berharga.
Kalau saya seperti tidak pernah menganggap ada, andai anda tahu bahwa di sudut ruang hati saya, disitulah anda berada.
Kalau saya seperti tidak menghormati anda, sadarlah bahwa dengan ini saya menghormati anda.
Kalau anda berpikir saya seperti mau tapi tak mau, ketahuilah. Saya sangat menginginkannya. Nanti, bukan saat ini.

Saya hanya memantaskan diri untuk anda. Saya berusaha untuk menjadi penyeimbang di samping anda. Saya jauh, jatuh tertinggal di belakang anda. Di saat anda berlari, saya masih berjalan di belakang. Hanya beberapa tumpuan yang saya jadikan pegangan.

Ya… saya memang dilemma. Saya hanya berusaha memantaskan diri untuk anda…

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Nasihat Dari Selembar Buku

created by ud@Ra_ di 13.17 0 cuap2

Sabda Rasulullah SAW,
“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hambaNya, maka didahulukan baginya hukuman di dunia (berupa musibah dan kesusahan agar terhapus dosa-dosanya), dan apabila Dia menghendaki keburukan pada hambaNya maka Dia menahan darinya (membiarkannya) dengan dosa-dosanya sehingga (dosa-dosanya tersebut) dibalas pada hari kiamat.”


*Plak!!

Baru selembar buku itu saya baca, saya sudah merasa tertampar. Tamparan keras yang menyadarkan saya, bahwa selama ini mindset saya terkadang salah. Orang terdekat saya pasti tahu bagaimana beratnya hidup yang harus saya daki, pengorbanan, tanggung jawab, keihklasan, kehilangan…semua!! Saya hanya berusaha menutupinya, bukan sesuatu yang pantas untuk diumbar rasanya. Kecuali untuk beberapa hal yang mendesak.

Saya merasa tertampar…

Ketidakadilan itu, sering saya rasakan. Di rumah, di sekolah atau kuliah. Di lingkungan sendiri. Ketika saya berusaha untuk jujur, ketika saya berusaha untuk melakukan yang terbaik, justru saya terlempar ke belakang. Dikalahkan oleh mereka yang berbuat semena-mena.

Seringkali saya merasa ini tidak adil. Bagaimana mungkin Tuhan menganugerahkan pada mereka kebahagiaan, tanpa perlu bersusah payah, tanpa perlu menjadi hancur. Kenapa saya, yang berjuang sekuat tenaga untuk bangkit, belum bisa mendapatkan seperti apa yang mereka dapatkan.

Sekali lagi saya merasa tertampar dengan kalimat itu, dengan Sabda Rasul Yang Mulia… Sungguh, beberapa kali mindset saya salah. Kini saya sadar, betapa Allah menyayangi saya, menyayangi keluarga saya. Semoga kelak tempat terindah di surga bisa bisa kami miliki…Amin….

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

11.09.2011

My Memories

created by ud@Ra_ di 11.16 0 cuap2

Zaman-zaman kuliah bersama teman2 bikin aku kangen. Kangen buat kumpul2 lagi, praktek bareng, kuliah bareng, menderita bareng. Hehe…

Inget waktu pertama kali ikut MOS di tempat kuliah yang di Cianjur. Kuliah di daerah kampong yang angkotnya jarang buat kita sangat menderita…. MOS harus berangkat subuh2, jarak kosan lumayan jauh. Kalo telat dihukum, HAH!! Menyebalkan sekali. Tapi at least, semuanya jadi kenangan manis kok.he

Aku pikir, penderitaan ‘kedisplinan’ itu hanya waktu MOS aja, ternyata nggakkk… Di akhir tahun kita semua wajib ikut diklatsar di Kodam Raider Siliwangi. Sumpah, eh, suer deh nggak pake sumpah…menderita banget…banget…banget…. Bayangin, berangkat jalan kaki. Kagak boleh bawa barang2 banyak. Tas, sepatu, baju, semua dikasih. 3 hari nginep disana bikin aku udah kayak dakocan. Item bin dekil bin lusuh tapi gemuk. Haha…

Jalan jongkok adalah kegiatan yang sangat, sangat, sangat aku benci. Kram perut terus jadinya. Belum lagi tiap malem suka dibangun tiba2, ih… pengen ngejitak tuh pelatih kalo bisa. Hehe. Soal makan sih terjamin, makanya aku bilang gemuk. Tapi tiap hari makannya nasi padang terus, dengan lauk yang sama. Hahaha… enek banget lama2, tapi laper. Jadi habis aja. Eh, nggak ding. Cara makannya aja diatur. Duduk di lapangan. Tiap 15 menit pindah tempat, harus habisin makanan dari temennya. Hiyyy…

Hal yang paling menyenangkan waktu Diklatsar Cuma pas pelatihan keseimbangan dan bermain dengan tali. Itu tuh yang manjat2 tali, terus nyebrang pohon pake tali. Udah dasarnya tomboy, dikasih gituan ya seneng2 aja. Haha, sambil ketawa2 ngeliatin temen2 yang pada jejeritan di atas tali. Meskipun sempet sakit gara2 kram perut (kebanyakan jalan jongkok), tapi lama2 dinikmatin juga kegiatannya.

Dan hal yang paling, paling, paling menyebalkan adalah waktu outbond. Berangkat sore, pulang subuh. Ngiter2in hutan aja. Sampe nyasar ke jalan segala. Padahal nggak ada sama sekali rute yang ke jalan. Hihi… pantesan aja orang2 pada ngeliatin kita2 yang udah lusuh bin compang camping karena berlumuran tanah. Wuih… untung 1 peleton bareng Arini, jadi dihukumnya nggak sendirian. Hahaha…











Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

My Garden

created by ud@Ra_ di 10.58 0 cuap2

Udah hampir sebulan ini aku beralih kegiatan, dari petani stoberi menjadi petani kangkung. Hohoho… Pasalnya seluruh tanaman stroberi peliharaanku mati. Hiks, S-E-M-U-A. Habis, nggak ada yang tersisa satupun yang idup. Awalnya aku tuh tanaman mulus2 aja. Masih rajin berbuah, rajin tumbuh stolon en daun baru. Tapi lama2 ko daun2nya mulai mongering. Kejadian ini bermula saat cuaca yang lagi baek ngasih panas yang bener2 panas. Satu persatu daunnya mulai kering. Okeh, aku pikir ini akibat cuaca panas. Makanya tanamannya pada kering. DIkasih air plus pupuk lagi.

Kirain bakalan lebih bagus, eh, ternyata ENGGAK!! Masih kering aja. Duh, udah panic nih… beberapa polibag isinya udah nggak ada alias mati. Anehnya, keringnya tuh dari pinggir mulainya. Terus setiap daun baru yang tumbuh, mulanya seger, tapi lama2 kering juga. WAAAHHHHH, parah ini!!! Kesimpulan sementara, stroberi ini bukan kering karena panas, tapi kena penyakit. Hiks… masalahnya aku nggak bisa identifikasi ini penyakit apa. Beberapa litelatur isinya mirip2, jadi nggak bisa nentuin. Akhirnya dengan sangat terpaksa semuanya dibuang. Dadah Beib… :’(



Kenangan tentang stroberi tuh banyak banget. Udah 4 taun mereka nemenin aku di halaman depan. Awalnya 1 polibag…terus nambah jadi lebih dari 30 polibag. Sepupu yang masih kecil aja suka banget metikin buah yang udah mateng. Meskipun aku udah bosen makannya, tapi liat kondisi polibag yang kosong melompong, teteuuppp perih jendrallll!!!



Inisiatif melanjutkan usaha dimulai. Penelitian selanjutnya bertanam kangkung. Yohaa… dengan modal awal 50 ribu cukup buat beli benih setengah kilo, pupuk, sekam, plus ongkos. Hehe. Separo polibag udah mulai ditanam kangkung. Hm, kalo kalian pikir nanem kangkung yang harga seikatnya itu 2 ribu gampang, jawabannya kagak. SUSAH juga. Kalo nggak pinter2, benihnya busuk. Kalo di istilah teknologi benih tuh benih mati dan benih segar tidak tumbuhnya itu bisa banyak.

Karena kangkungnya organic, plus nanemnya di polibag, jadi ukuran kangkungnya nggak segede yang dipasar. Padahal maksud hati pengen nyaingin, hehe… But, no problem. Udah tumbuh gede aja hati udah seneng. Tinggal nunggu panen aja. Huahaha….




Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Si Onthel Part 2

created by ud@Ra_ di 10.56 1 cuap2

Ngomongin kenangan tentang sepeda itu, banyak banget. Dia sangat berjasa membantuku dalam penelitian tugas akhir, ngejar2 dosen buat ACC proposal, sampe nemenin ngilangin stress bring arini. Hehe..

Pertama punya sepeda, ngerasa udah bisa…aku coba ngendarain sendiri. Waktu itu malem hari, maksudnya mau Liqo di rumah temen. Okeh, aku berangkat bareng the dias dan arini yang juga mau ke rumah temennya. Di tengah jalan, aku nggak tau, itu karena efek sepeda baru yang sadelnya ketinggian atau emang akunya yang payah. Aku jatoh sodara2…. Di pinggir jalan, aku kejebak sama motor di pinggir dan di depan. Jadi nggak bisa lewat, alhasil aku ngerem. Tapi bodohnya, ngeremnya terlalu pinggir. Dan berhenti tepat 10 cm dari got yang suka meluap kalo banjir dan isinya hitam sekali. Aku jatoh…JATOH sejadi2nya alias nyemplung bersama sang sepeda. Haduuuhhhh…. Mau liqo ko malah musibah. Tas dan baju semua kotor… untung Quran di dalam tas selamat… hahaha…. Pas jatoh sempet bengong sebentar, terus sadar kalo orang2 pada ngeliatin. Mungkin pada mikir kali ya, kesenggol motor kagak, bisa musibah jatuh ke got. Sakitnya bentar, tapi malunya itu loh….bertahan lama. Banyak anak2 kampus pula. Ihhhh…. Akhirnya mah pulang lagi, ditemenin Arin ma The Diaz. Hahaha…

Itu pengalaman pertama, masih agak lumayan. Kejadian selanjutnya yang bikin heboh. Waktu itu pas musim2nya ngerjain tugas akhir. Penelitian udah berjalan. Ceritanya pulang habis jalan2, mau pergi sama arin. Waktu itu udah lancar naek sepeda. Tapi masih belum ngerti peraturan di jalan raya. Hehe. Malam itu Arin berangkat duluan, aku nyusul. Tapi udah di tengah jalan dia nggak ada di tempat janjian. Okeh, aku menepi di pinggir jalan. Sms dan telpon juga nggak di angkat. Aku putuskan untuk muter. Nah, muternya itu yang BODOH! Aku liat ke belakang Cuma sekali. Pas mau muter, eh, ada motor ngebut dari belakang. Alhasil aku ditabrak. Kalo kalian pernah liat sinetron, terus orangnya mental pas ketabrak, nah mungkin kayak gitulah nasibku waktu itu. Hahaha, kalo diulangi pake slowmotion, pas ban belakang ketabrak, aku mental sambil teriak, tau2 udah terkapar aja di jalan. Uh…untung dari arah berlawanan kagak ada kendaraan…

Sekali lagi, bangkit dari keterkaparanku, aku bengong. Padahal orang2 udah rame. Aku yang masih setengah bengong dipapah ke pinggir jalan. Masih daerah kosan sih. Yang nolong ibu warung makan. Beliau ngasih air minum sama air buat basuh kaki yang ternyata luka. HAH!! Tumit aku robek ternyata, sandal jepit yang aku pake udah basah sama darah. Dan aku yang masih shock, Cuma diem aja. Padahal kalo lagi waras pasti udah jejeritan. Tiba2 si Arin datang. Dia kaget. Hahaha, kalo bukan aku yang kena musibah, aku pasti ketawa liat wajahnya. Aku udah nggak tau nasib sepeda aku gimana. Trus yang nabrak ternyata sepasang suami istri. Mereka ngasih uang sebagai ganti rugi, meskipun awalnya kutolak.

Sampe dikosan anak2 pada heboh. Naaahhhh, baru deh kerasa semuanya. Kagetnya, sakitnya kaki yang robek, badan yang pegel2, semuanya… Aku sih jejeritan aja sambil nangis di kamar. Anak2 yang ngobatin. Nggak tau diapain, pokoknya lukanya udah diperban aja. Heu, thanks berat ya teman2…

Besoknya nggak bisa ke kampus, penelitian jadi agak terbengkalai. Jalan aja nggak bisa. Sepeda pun pas aku liat, TIDAK!!!! Penyok sana sini. Uhhh, sediiiihhhh….Untung ada yang mau bantuin benerin…. Pokoknya mah thanks a lot buat kalian…

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Si Onthel Part 1

created by ud@Ra_ di 10.51 0 cuap2

Tiba2 aja aku kangen si onthel,,,hm… gimana kabarnya ya disana. Ga,,onthel tuh bukan nama pacar, tapi nama sepeda aku. Hehe.. satu hal yang sangat aku harapkan waktu kuliah di Jember adalah aku punya kendaraan. Karena kantong ga sanggup beli motor, akhirnya Cuma mampu beli sepeda. Itupun setelah beasiswa 4 bulan cair. Haha… segera, setelah kantong celana menebal aku dan arini pergi ke pasar buat hunting sepeda. Kalo dipikir2 agak gila juga sih sebenernya, keinginan punya sepeda itu ada dan semakin kuat. Padahal naik sepeda aja belum lancar. Haha…


Jalan menuju kampus tuh lumayan jauh, nggak ada angkot. Secara Jember mah sepiiii dari angkot, yang ada tuh motor, becak, mobil. Angkotnya dikit banget. Mungkin karena sebagian besar penduduknya punya kendaraan sendiri kali ya.
Sebelum punya sepeda, itulah awal deritaku (lebay dikit lah. He). Kalo kuliah mulai jam 6, berangkatnya kudu pagi. Apalagi kalo ada praktek pagi di lahan, huaaa… dari kos itu Cuma aku yang jurusan teknologi benih. Jalanan masih berkabut, aku udah di jalan. Terus kalo pulang malem, ya pulang sendiri, menyusuri jalanan yang kadang2 rame2 kadang2 sepi. Berlagak berani, padahal dalam hati kebat kebit. Haha… Dan ini ni yang paling aku nggak suka. Kalo udah hujan, got yang di pinggir jalan suka meluap. Banjirnya nggak kira2, nutup seluruh jalan. Yang naek kendaraan sih enak. Lah aku? Jalan kaki deh sambil ngebayangin kalo tu air bersih (padahal mah kotor….). Cuma segitu aja?? Jawabannya kagak! Tuh mobil sama motor kalo jalan suka nggak sopan. Airnya suka nyiprat ke pinggir, ke akuhhh…. Alhasil, udah keujanan, basah pula sama air banjir. Nasib…nasib…

Hari minggu pagi jadi pilihan buat ‘belanja’ sepeda. Haha… aku dan Arini inisiatif ngajak the Diaz yang asli orang Madura. Maksudnya sih biar dia yang disuruh nawar. Haha… Okeh, kita beli sepeda di pasar sepeda. Banyak banget yang jual sepeda. Emang sih Cuma sepeda bekas, tapi kalo pinter milihnya bisa dapet sepeda yang murah dan kualitas lumayan bagus. Kayak sepeda aku dan arini itu. Hehe…, warnanya biru. LIKE banget!

Tawar menawar udah, sepeda udah dapet, tinggal pulangnya. Nah loh, pertanyaannya tuh sepeda sapa yang bawa??? Udah aku bilang sebelumnya, aku beli sepeda tuh nggak mikir. Naik sepeda aja belum lancar, masa harus bawa sepeda sampe ke kos lewat jalan raya yang ramenya nggak sopan itu. Huaa…. Sambil nyengir aku bilang sama mereka kalo aku niat mau jalan aja. Hahaha, bego banget sih, tapi dari pada besok masuk rumah sakit. Hehe. Akhirnya… the diaz yang emang super hero ngebonceng aku pulang sampe kosan. Hahaha, nggak sopan banget ya diriku ini… sampe kosan aku liat nafasnya udah kayak mau putus (untungnya nggak jadi putus), haha… ta’ beliin minuman deh.

Ceritanya udah sampe kosan niy, jalan dari gerbang sampe garasi lumayan jauh. Aku mau ngetes kemampuanku naek sepeda. Okeh, dicoba. Pertama naek, ups… sadelnya ketinggian…kakinya nggak nyampe. Tapi nekat dijabanin. Eh…baru ngegoes beberapa kali, sepedanya meleng. Jatoh deh. Hahaha….payah!!!
Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Terdampar di Malang

created by ud@Ra_ di 10.47 0 cuap2

Udah hampir 5 bulan mengganggur, disibukkan dengan urusan rumah tangga (baca:pegawai rumah tangga), hehe… Disibukkan lagi dengan urusan tulis menulis (mumpung ada objekan), Disibukkan lagi dengan tanaman2 di halaman yang dari kemarin nuntut diperhatikan… Kadang aku tuh heran, dirumah aja kadang nggak bisa istirahat tenang, heu…

Hm, jadi inget kejadian waktu mau balik lagi ke sukabumi. Perjalanan kembali ke sukabumi dari jember kemarin (setelah wisuda) cukup tidak mengenakkan. Pasalnya aku, Arini, dan Ega terpaksa terdampar di Malang. Ceritanya, kita-kita tuh berangkat dari Jember naek kereta rakyat (baca: kereta ekonomi). Yah…sesuai kantong mahasiswa lah. Hehe. Biasanya kita bakal naek kereta ekonomi sampe bandung. But, karena ngerasa ini perjalanan terakhir, akhirnya kita putuskan untuk naik kereta bisnis di Surabaya. Ya…rada elit dikit lah, hehe. Tiket udah di tangan, so tinggal berangkat aja bawa2 buntelan baju. Hehe.

Aku nggak tau ini efek nggak pernah nonton berita (secara TV dikosan dikuasai anak2nya ibu kos, heu), atau emang kita lagi apes… sampe di Blitar tu kereta nggak bisa jalan lagi. Bukan Cuma kereta yang kita tumpangi, tapi semua kereta dari arah jember, atau arah surabaya. Pokoknya mah nggak ada yang bisa jalan. Alhasil tu stasiun udah kaya pasar tumpah aja. Argh…. Usut punya usut, ternyata para warga korban Lapindo pada demo. Hiks, mereka tutup semua akses perjalanan. Kalo aku bilang warga, berarti semua, guys… 40 er te er we tumpah semua di jalan.

Kita bingung dong… apalagi tiket bisnisnya udah di tangan. Kalo berangkat pake bus juga nggak bisa. Akhirnya dengan terpaksa kita batalin tiketnya n tuker dengan uang plus potongan beberapa persen. Sampe situ?? NGGAK. Penderitaan kita belum beres. Sambil nenteng2 barang yang nauzubillah beratnya ga ketulungan… kita bolak balik nanya sama petugas…. Jawabannya Cuma 1. Kalo mau lanjut pake kereta, silahkan nginep di stasiun. Kalo mau balik silahkan pulang jalan kaki. Hehe, nggak ding. Untungnya, rute yang aman kalo naik mobil Cuma ke Malang. Akhirnya cabut deh ke Malang….
Kayaknya ini emang rencana Allah biar aku bisa silaturahmi ma sepupu yang di Malang kali ya… 2 hari kita nginep di rumahnya. Disuguhin macem2 makanan (hahaha,…derita membawa nikmat). Disuguhin batagor, dimakan. Disuguhin ayam crispy, dibabat habis. Diajakin nongkrong pinggir jalan pas malem2 sambil makan amsle n sekoteng, hayo aja… hahaha… mumpung gratis. Oia trus ada lagi, makan baso malang. Tancep juga. (dasar anak kos)

Jalan2 juga di malang di jabanin… foto-foto…keliling2 meskipun Cuma liat2 aja. Haha…
Sempet jalan ke Poltek Malang juga sih...


Udah seneng2 segala macem, masalah datang lagi. Ih.. apes banget ya.. nggak ada tiket kereta yang kosong. Ada juga yang ekonomi, itupun harus dari Kediri.

Si Arini nyeletuk… “Teman-teman… kayaknya ada satu takdir yang nggak bisa lepas dari kita.”
Aku dan Ega “Apa, Rin?”
“Kayaknya kita tuh ditakdirin naik kereta ekonomi deh. Nggak cocok pake bisnis, apalagi eksekutif. Hahaha..”
At least, akhirnya kita pulang naik bus. Hohoho… sedikit lebih keren deh. Tapi harus merogoh kocek dalem banget…dalem…banget! Hiks… uang hasil dagang lenyap lah sudah… maksud hati ingin berfoya2, hehe… but, nggak apa2 deh. Yang penting kita pulang dengan selamat.

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Yummy....

created by ud@Ra_ di 10.41 0 cuap2

Setelah sekian lama diem di rumah, masa penantian yang lama. Uh… tapi nggak berarti saya nggak melakukan hal penting. Menjalankan wirausaha di rumah, meskipun masih kecil2an. Trus bantu mama dengan usaha kuenya. Dan ini yang bikin saya kelimpungan pada akhirnya. Hehe..

Sebagai mantan anak kos yang Cuma punya uang pas-pasan, apalagi kalo beasiswa belum turun. Argh… tiap pagi saya selalu merasa laper. Heran deh, lapernya itu kayak udah dijadwal. Tiap pagi sebelum subuh, pasti udah laper. Dan saya nggak punya stok makanan. Hiks… Tapi kejadian itu nggak berlaku di rumah. Hehe.

Jam 3 ato jam 4 mesti standby di dapur, bantu masak alias goreng2 atau ngukus kue. Nah, yang gini ini, artinya banyak kue tersedia di saat perut saya keroncongan minta diisi. Tiap pagi, dengan geragas alias nggak tau malu (hehe), tu kue saya embat aja. Padahal buat dijual, he, nggak ding… saya kan masih punya hati. Jadi saya makan kue yang lebih2 nya aja. Hehe. Bakwan, arem2, pais pisang, n more, masuk ke dalam perut. Kayak kesurupan gitu liat kue banyak, haha… hasilnya sodara-sodara…. Saya naik 3 kilo. Ohh…. (>_<)Gimana nggak naek, kue2nya aja enak gini...







Si empunya kue sih seneng2 aja liat saya makan banyak. Sedih kali ya liat saya lebih kurus dari adik saya. hehe… Oh, I luv u mom… Thanks for giving me…

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

 

....Kedodolan Diriku.... Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal