11.17.2011

Lembaran berikutnya...

created by ud@Ra_ di 13.34 0 cuap2

“Allah tidak menguji hambaNya yang beriman, menyangkut dirinya, hartanya, atau anaknya kecuali untuk salah satu dari dua tujuan, yakni mungkin dia mempunyai dosa yang tidak bisa diampuni kecuali dengan ujian ini atau dia akan memperoleh derajat di sisi Allah yang hanya bisa dicapainya dengan ujian ini”

Lembar berikut dari buku yang saya baca, ada tulisan ini. Saya termenung. Dari ujian hidup yang selalu saya terima, posisi mana yang saya dapatkan. Apa karena saya mempunyai dosa yang kadarnya amat tinggi, atau ujian kenaikan iman untuk memperoleh tempat terindah di sisiNya?

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Slow…But More Experience… And Then U’ll Win Everything…

created by ud@Ra_ di 13.28 0 cuap2

Kata-kata itu sebenernya singkat. Artinya juga singkat. Tapi bagi saya, maknanya bisa dalam sekali. Kalimat itu saya dapatkan dari sebuah kalimat di serial drama Korea. Bagi sebagian orang, mungkin berpikir ‘saya kecanduan Korea’. Iya, memang. Tapi saya menyukai serial itu karena ada beberapa pelajaran dan hikmah yang bisa saya petik, hikmah kehidupan tentunya. Yang sangat jarang saya dapatkan dari serial ala Indonesia.

Kalimat itu diutarakan seorang guru pada muridnya, tatkala mereka tengah berjuang menghadapi ujian. Mereka memiliki kompetensi yang sangat baik. Sayangnya kesempatan yang datang pada mereka tidak sebaik kompetensi yang mereka miliki. Berkali-kali mereka terjatuh, dan harus bahu membahu bangkit untuk menjadi yang terbaik. Meskipun cita-cita mereka kadang harus dikorbankan. Tapi at least, pengalaman mereka menjadi banyak, dan menjadi guru terbaik bagi mereka. Dan ternyata ada sesuatu yang lebih baik dari apa yang selama ini mereka cita-citakan…

Woah…
Saya jadi berpikir, selama ini saya berjuang. Berusaha mendapatkan pekerjaan. Di saat orang lain mudah sekali berganti-ganti pekerjaan, saya masih terkatung-katung disini, di rumah, mencari pekerjaan. Mungkin Allah menginginkan saya belajar. Belajar untuk sesuatu di masa depan saya. Awalnya saya pikir diam di rumah cukup memalukan. Apa fungsinya otak yang selama ini mereka banggakan bila akhirnya saya masih menganggur di rumah. Tapi sekali lagi saya salah. Allah menginginkan saya untuk belajar.

Saya belajar mengurus rumah…
Saya belajar membahagiakan orang rumah, sejak 4 tahun saya tinggalkan untuk belajar…
Saya belajar menjadi sabar…
Saya belajar dari para menantu nenek saya, bagaimana menjadi menantu yang baik (hehe)
Saya belajar keikhlasan…
Saya belajar berwirausaha. Mungkin kelak kemampuan saya ini berguna ketika saya menikah.
Saya belajar menulis. Mungkin kelak tulisan saya bermanfaat.
Saya belajar menyambung silaturahmi yang sempat terputus ketika saya kuliah.
Saya belajar menghargai orang lain…
Saya belajar semuanya.

Ya… Saya memang berjalan lebih lambat ketimbang teman-teman saya yang sudah lebih dulu maju. Tapi pengalaman ini, belum tentu bisa mereka dapatkan… Mungkin apa yang saya pelajari, belum begitu berarti saat ini. Tapi saya yakin, kelak ketika saya berumah tangga semua pengalaman ini pasti akan bermanfaat…. Hehe, Insya Allah…

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

....

created by ud@Ra_ di 13.24 0 cuap2

Dilema…

Sejarah kedua dalam hidup saya, ketika harus memilih. Ketika logika dan ego harus berperang. Mengorbanan hati yang harus teriris ketika keputusan tercipta kelak. Saya hanya berusaha memantaskan diri. Ya. Memantaskan diri untuk mendapatkan sesuatu. Hanya terkadang anda salah mengartikan.

Seperti tak peduli, memang.
Seperti menyia-nyiakan, memang.
Seperti tidak pernah menganggap ada, memang.
Seperti tidak pernah menghormati, memang.
Seperti mau tapi tak mau, memang.

Kalau saya seperti tidak peduli, itu artinya saya mencoba membiarkan anda tidak terlarut dengan semuanya.
Kalau saya seperti menyia-nyiakan anda, ketahuilah bahwa anda yang paling berharga.
Kalau saya seperti tidak pernah menganggap ada, andai anda tahu bahwa di sudut ruang hati saya, disitulah anda berada.
Kalau saya seperti tidak menghormati anda, sadarlah bahwa dengan ini saya menghormati anda.
Kalau anda berpikir saya seperti mau tapi tak mau, ketahuilah. Saya sangat menginginkannya. Nanti, bukan saat ini.

Saya hanya memantaskan diri untuk anda. Saya berusaha untuk menjadi penyeimbang di samping anda. Saya jauh, jatuh tertinggal di belakang anda. Di saat anda berlari, saya masih berjalan di belakang. Hanya beberapa tumpuan yang saya jadikan pegangan.

Ya… saya memang dilemma. Saya hanya berusaha memantaskan diri untuk anda…

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Nasihat Dari Selembar Buku

created by ud@Ra_ di 13.17 0 cuap2

Sabda Rasulullah SAW,
“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hambaNya, maka didahulukan baginya hukuman di dunia (berupa musibah dan kesusahan agar terhapus dosa-dosanya), dan apabila Dia menghendaki keburukan pada hambaNya maka Dia menahan darinya (membiarkannya) dengan dosa-dosanya sehingga (dosa-dosanya tersebut) dibalas pada hari kiamat.”


*Plak!!

Baru selembar buku itu saya baca, saya sudah merasa tertampar. Tamparan keras yang menyadarkan saya, bahwa selama ini mindset saya terkadang salah. Orang terdekat saya pasti tahu bagaimana beratnya hidup yang harus saya daki, pengorbanan, tanggung jawab, keihklasan, kehilangan…semua!! Saya hanya berusaha menutupinya, bukan sesuatu yang pantas untuk diumbar rasanya. Kecuali untuk beberapa hal yang mendesak.

Saya merasa tertampar…

Ketidakadilan itu, sering saya rasakan. Di rumah, di sekolah atau kuliah. Di lingkungan sendiri. Ketika saya berusaha untuk jujur, ketika saya berusaha untuk melakukan yang terbaik, justru saya terlempar ke belakang. Dikalahkan oleh mereka yang berbuat semena-mena.

Seringkali saya merasa ini tidak adil. Bagaimana mungkin Tuhan menganugerahkan pada mereka kebahagiaan, tanpa perlu bersusah payah, tanpa perlu menjadi hancur. Kenapa saya, yang berjuang sekuat tenaga untuk bangkit, belum bisa mendapatkan seperti apa yang mereka dapatkan.

Sekali lagi saya merasa tertampar dengan kalimat itu, dengan Sabda Rasul Yang Mulia… Sungguh, beberapa kali mindset saya salah. Kini saya sadar, betapa Allah menyayangi saya, menyayangi keluarga saya. Semoga kelak tempat terindah di surga bisa bisa kami miliki…Amin….

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

11.09.2011

My Memories

created by ud@Ra_ di 11.16 0 cuap2

Zaman-zaman kuliah bersama teman2 bikin aku kangen. Kangen buat kumpul2 lagi, praktek bareng, kuliah bareng, menderita bareng. Hehe…

Inget waktu pertama kali ikut MOS di tempat kuliah yang di Cianjur. Kuliah di daerah kampong yang angkotnya jarang buat kita sangat menderita…. MOS harus berangkat subuh2, jarak kosan lumayan jauh. Kalo telat dihukum, HAH!! Menyebalkan sekali. Tapi at least, semuanya jadi kenangan manis kok.he

Aku pikir, penderitaan ‘kedisplinan’ itu hanya waktu MOS aja, ternyata nggakkk… Di akhir tahun kita semua wajib ikut diklatsar di Kodam Raider Siliwangi. Sumpah, eh, suer deh nggak pake sumpah…menderita banget…banget…banget…. Bayangin, berangkat jalan kaki. Kagak boleh bawa barang2 banyak. Tas, sepatu, baju, semua dikasih. 3 hari nginep disana bikin aku udah kayak dakocan. Item bin dekil bin lusuh tapi gemuk. Haha…

Jalan jongkok adalah kegiatan yang sangat, sangat, sangat aku benci. Kram perut terus jadinya. Belum lagi tiap malem suka dibangun tiba2, ih… pengen ngejitak tuh pelatih kalo bisa. Hehe. Soal makan sih terjamin, makanya aku bilang gemuk. Tapi tiap hari makannya nasi padang terus, dengan lauk yang sama. Hahaha… enek banget lama2, tapi laper. Jadi habis aja. Eh, nggak ding. Cara makannya aja diatur. Duduk di lapangan. Tiap 15 menit pindah tempat, harus habisin makanan dari temennya. Hiyyy…

Hal yang paling menyenangkan waktu Diklatsar Cuma pas pelatihan keseimbangan dan bermain dengan tali. Itu tuh yang manjat2 tali, terus nyebrang pohon pake tali. Udah dasarnya tomboy, dikasih gituan ya seneng2 aja. Haha, sambil ketawa2 ngeliatin temen2 yang pada jejeritan di atas tali. Meskipun sempet sakit gara2 kram perut (kebanyakan jalan jongkok), tapi lama2 dinikmatin juga kegiatannya.

Dan hal yang paling, paling, paling menyebalkan adalah waktu outbond. Berangkat sore, pulang subuh. Ngiter2in hutan aja. Sampe nyasar ke jalan segala. Padahal nggak ada sama sekali rute yang ke jalan. Hihi… pantesan aja orang2 pada ngeliatin kita2 yang udah lusuh bin compang camping karena berlumuran tanah. Wuih… untung 1 peleton bareng Arini, jadi dihukumnya nggak sendirian. Hahaha…











Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

My Garden

created by ud@Ra_ di 10.58 0 cuap2

Udah hampir sebulan ini aku beralih kegiatan, dari petani stoberi menjadi petani kangkung. Hohoho… Pasalnya seluruh tanaman stroberi peliharaanku mati. Hiks, S-E-M-U-A. Habis, nggak ada yang tersisa satupun yang idup. Awalnya aku tuh tanaman mulus2 aja. Masih rajin berbuah, rajin tumbuh stolon en daun baru. Tapi lama2 ko daun2nya mulai mongering. Kejadian ini bermula saat cuaca yang lagi baek ngasih panas yang bener2 panas. Satu persatu daunnya mulai kering. Okeh, aku pikir ini akibat cuaca panas. Makanya tanamannya pada kering. DIkasih air plus pupuk lagi.

Kirain bakalan lebih bagus, eh, ternyata ENGGAK!! Masih kering aja. Duh, udah panic nih… beberapa polibag isinya udah nggak ada alias mati. Anehnya, keringnya tuh dari pinggir mulainya. Terus setiap daun baru yang tumbuh, mulanya seger, tapi lama2 kering juga. WAAAHHHHH, parah ini!!! Kesimpulan sementara, stroberi ini bukan kering karena panas, tapi kena penyakit. Hiks… masalahnya aku nggak bisa identifikasi ini penyakit apa. Beberapa litelatur isinya mirip2, jadi nggak bisa nentuin. Akhirnya dengan sangat terpaksa semuanya dibuang. Dadah Beib… :’(



Kenangan tentang stroberi tuh banyak banget. Udah 4 taun mereka nemenin aku di halaman depan. Awalnya 1 polibag…terus nambah jadi lebih dari 30 polibag. Sepupu yang masih kecil aja suka banget metikin buah yang udah mateng. Meskipun aku udah bosen makannya, tapi liat kondisi polibag yang kosong melompong, teteuuppp perih jendrallll!!!



Inisiatif melanjutkan usaha dimulai. Penelitian selanjutnya bertanam kangkung. Yohaa… dengan modal awal 50 ribu cukup buat beli benih setengah kilo, pupuk, sekam, plus ongkos. Hehe. Separo polibag udah mulai ditanam kangkung. Hm, kalo kalian pikir nanem kangkung yang harga seikatnya itu 2 ribu gampang, jawabannya kagak. SUSAH juga. Kalo nggak pinter2, benihnya busuk. Kalo di istilah teknologi benih tuh benih mati dan benih segar tidak tumbuhnya itu bisa banyak.

Karena kangkungnya organic, plus nanemnya di polibag, jadi ukuran kangkungnya nggak segede yang dipasar. Padahal maksud hati pengen nyaingin, hehe… But, no problem. Udah tumbuh gede aja hati udah seneng. Tinggal nunggu panen aja. Huahaha….




Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Si Onthel Part 2

created by ud@Ra_ di 10.56 1 cuap2

Ngomongin kenangan tentang sepeda itu, banyak banget. Dia sangat berjasa membantuku dalam penelitian tugas akhir, ngejar2 dosen buat ACC proposal, sampe nemenin ngilangin stress bring arini. Hehe..

Pertama punya sepeda, ngerasa udah bisa…aku coba ngendarain sendiri. Waktu itu malem hari, maksudnya mau Liqo di rumah temen. Okeh, aku berangkat bareng the dias dan arini yang juga mau ke rumah temennya. Di tengah jalan, aku nggak tau, itu karena efek sepeda baru yang sadelnya ketinggian atau emang akunya yang payah. Aku jatoh sodara2…. Di pinggir jalan, aku kejebak sama motor di pinggir dan di depan. Jadi nggak bisa lewat, alhasil aku ngerem. Tapi bodohnya, ngeremnya terlalu pinggir. Dan berhenti tepat 10 cm dari got yang suka meluap kalo banjir dan isinya hitam sekali. Aku jatoh…JATOH sejadi2nya alias nyemplung bersama sang sepeda. Haduuuhhhh…. Mau liqo ko malah musibah. Tas dan baju semua kotor… untung Quran di dalam tas selamat… hahaha…. Pas jatoh sempet bengong sebentar, terus sadar kalo orang2 pada ngeliatin. Mungkin pada mikir kali ya, kesenggol motor kagak, bisa musibah jatuh ke got. Sakitnya bentar, tapi malunya itu loh….bertahan lama. Banyak anak2 kampus pula. Ihhhh…. Akhirnya mah pulang lagi, ditemenin Arin ma The Diaz. Hahaha…

Itu pengalaman pertama, masih agak lumayan. Kejadian selanjutnya yang bikin heboh. Waktu itu pas musim2nya ngerjain tugas akhir. Penelitian udah berjalan. Ceritanya pulang habis jalan2, mau pergi sama arin. Waktu itu udah lancar naek sepeda. Tapi masih belum ngerti peraturan di jalan raya. Hehe. Malam itu Arin berangkat duluan, aku nyusul. Tapi udah di tengah jalan dia nggak ada di tempat janjian. Okeh, aku menepi di pinggir jalan. Sms dan telpon juga nggak di angkat. Aku putuskan untuk muter. Nah, muternya itu yang BODOH! Aku liat ke belakang Cuma sekali. Pas mau muter, eh, ada motor ngebut dari belakang. Alhasil aku ditabrak. Kalo kalian pernah liat sinetron, terus orangnya mental pas ketabrak, nah mungkin kayak gitulah nasibku waktu itu. Hahaha, kalo diulangi pake slowmotion, pas ban belakang ketabrak, aku mental sambil teriak, tau2 udah terkapar aja di jalan. Uh…untung dari arah berlawanan kagak ada kendaraan…

Sekali lagi, bangkit dari keterkaparanku, aku bengong. Padahal orang2 udah rame. Aku yang masih setengah bengong dipapah ke pinggir jalan. Masih daerah kosan sih. Yang nolong ibu warung makan. Beliau ngasih air minum sama air buat basuh kaki yang ternyata luka. HAH!! Tumit aku robek ternyata, sandal jepit yang aku pake udah basah sama darah. Dan aku yang masih shock, Cuma diem aja. Padahal kalo lagi waras pasti udah jejeritan. Tiba2 si Arin datang. Dia kaget. Hahaha, kalo bukan aku yang kena musibah, aku pasti ketawa liat wajahnya. Aku udah nggak tau nasib sepeda aku gimana. Trus yang nabrak ternyata sepasang suami istri. Mereka ngasih uang sebagai ganti rugi, meskipun awalnya kutolak.

Sampe dikosan anak2 pada heboh. Naaahhhh, baru deh kerasa semuanya. Kagetnya, sakitnya kaki yang robek, badan yang pegel2, semuanya… Aku sih jejeritan aja sambil nangis di kamar. Anak2 yang ngobatin. Nggak tau diapain, pokoknya lukanya udah diperban aja. Heu, thanks berat ya teman2…

Besoknya nggak bisa ke kampus, penelitian jadi agak terbengkalai. Jalan aja nggak bisa. Sepeda pun pas aku liat, TIDAK!!!! Penyok sana sini. Uhhh, sediiiihhhh….Untung ada yang mau bantuin benerin…. Pokoknya mah thanks a lot buat kalian…

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Si Onthel Part 1

created by ud@Ra_ di 10.51 0 cuap2

Tiba2 aja aku kangen si onthel,,,hm… gimana kabarnya ya disana. Ga,,onthel tuh bukan nama pacar, tapi nama sepeda aku. Hehe.. satu hal yang sangat aku harapkan waktu kuliah di Jember adalah aku punya kendaraan. Karena kantong ga sanggup beli motor, akhirnya Cuma mampu beli sepeda. Itupun setelah beasiswa 4 bulan cair. Haha… segera, setelah kantong celana menebal aku dan arini pergi ke pasar buat hunting sepeda. Kalo dipikir2 agak gila juga sih sebenernya, keinginan punya sepeda itu ada dan semakin kuat. Padahal naik sepeda aja belum lancar. Haha…


Jalan menuju kampus tuh lumayan jauh, nggak ada angkot. Secara Jember mah sepiiii dari angkot, yang ada tuh motor, becak, mobil. Angkotnya dikit banget. Mungkin karena sebagian besar penduduknya punya kendaraan sendiri kali ya.
Sebelum punya sepeda, itulah awal deritaku (lebay dikit lah. He). Kalo kuliah mulai jam 6, berangkatnya kudu pagi. Apalagi kalo ada praktek pagi di lahan, huaaa… dari kos itu Cuma aku yang jurusan teknologi benih. Jalanan masih berkabut, aku udah di jalan. Terus kalo pulang malem, ya pulang sendiri, menyusuri jalanan yang kadang2 rame2 kadang2 sepi. Berlagak berani, padahal dalam hati kebat kebit. Haha… Dan ini ni yang paling aku nggak suka. Kalo udah hujan, got yang di pinggir jalan suka meluap. Banjirnya nggak kira2, nutup seluruh jalan. Yang naek kendaraan sih enak. Lah aku? Jalan kaki deh sambil ngebayangin kalo tu air bersih (padahal mah kotor….). Cuma segitu aja?? Jawabannya kagak! Tuh mobil sama motor kalo jalan suka nggak sopan. Airnya suka nyiprat ke pinggir, ke akuhhh…. Alhasil, udah keujanan, basah pula sama air banjir. Nasib…nasib…

Hari minggu pagi jadi pilihan buat ‘belanja’ sepeda. Haha… aku dan Arini inisiatif ngajak the Diaz yang asli orang Madura. Maksudnya sih biar dia yang disuruh nawar. Haha… Okeh, kita beli sepeda di pasar sepeda. Banyak banget yang jual sepeda. Emang sih Cuma sepeda bekas, tapi kalo pinter milihnya bisa dapet sepeda yang murah dan kualitas lumayan bagus. Kayak sepeda aku dan arini itu. Hehe…, warnanya biru. LIKE banget!

Tawar menawar udah, sepeda udah dapet, tinggal pulangnya. Nah loh, pertanyaannya tuh sepeda sapa yang bawa??? Udah aku bilang sebelumnya, aku beli sepeda tuh nggak mikir. Naik sepeda aja belum lancar, masa harus bawa sepeda sampe ke kos lewat jalan raya yang ramenya nggak sopan itu. Huaa…. Sambil nyengir aku bilang sama mereka kalo aku niat mau jalan aja. Hahaha, bego banget sih, tapi dari pada besok masuk rumah sakit. Hehe. Akhirnya… the diaz yang emang super hero ngebonceng aku pulang sampe kosan. Hahaha, nggak sopan banget ya diriku ini… sampe kosan aku liat nafasnya udah kayak mau putus (untungnya nggak jadi putus), haha… ta’ beliin minuman deh.

Ceritanya udah sampe kosan niy, jalan dari gerbang sampe garasi lumayan jauh. Aku mau ngetes kemampuanku naek sepeda. Okeh, dicoba. Pertama naek, ups… sadelnya ketinggian…kakinya nggak nyampe. Tapi nekat dijabanin. Eh…baru ngegoes beberapa kali, sepedanya meleng. Jatoh deh. Hahaha….payah!!!
Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Terdampar di Malang

created by ud@Ra_ di 10.47 0 cuap2

Udah hampir 5 bulan mengganggur, disibukkan dengan urusan rumah tangga (baca:pegawai rumah tangga), hehe… Disibukkan lagi dengan urusan tulis menulis (mumpung ada objekan), Disibukkan lagi dengan tanaman2 di halaman yang dari kemarin nuntut diperhatikan… Kadang aku tuh heran, dirumah aja kadang nggak bisa istirahat tenang, heu…

Hm, jadi inget kejadian waktu mau balik lagi ke sukabumi. Perjalanan kembali ke sukabumi dari jember kemarin (setelah wisuda) cukup tidak mengenakkan. Pasalnya aku, Arini, dan Ega terpaksa terdampar di Malang. Ceritanya, kita-kita tuh berangkat dari Jember naek kereta rakyat (baca: kereta ekonomi). Yah…sesuai kantong mahasiswa lah. Hehe. Biasanya kita bakal naek kereta ekonomi sampe bandung. But, karena ngerasa ini perjalanan terakhir, akhirnya kita putuskan untuk naik kereta bisnis di Surabaya. Ya…rada elit dikit lah, hehe. Tiket udah di tangan, so tinggal berangkat aja bawa2 buntelan baju. Hehe.

Aku nggak tau ini efek nggak pernah nonton berita (secara TV dikosan dikuasai anak2nya ibu kos, heu), atau emang kita lagi apes… sampe di Blitar tu kereta nggak bisa jalan lagi. Bukan Cuma kereta yang kita tumpangi, tapi semua kereta dari arah jember, atau arah surabaya. Pokoknya mah nggak ada yang bisa jalan. Alhasil tu stasiun udah kaya pasar tumpah aja. Argh…. Usut punya usut, ternyata para warga korban Lapindo pada demo. Hiks, mereka tutup semua akses perjalanan. Kalo aku bilang warga, berarti semua, guys… 40 er te er we tumpah semua di jalan.

Kita bingung dong… apalagi tiket bisnisnya udah di tangan. Kalo berangkat pake bus juga nggak bisa. Akhirnya dengan terpaksa kita batalin tiketnya n tuker dengan uang plus potongan beberapa persen. Sampe situ?? NGGAK. Penderitaan kita belum beres. Sambil nenteng2 barang yang nauzubillah beratnya ga ketulungan… kita bolak balik nanya sama petugas…. Jawabannya Cuma 1. Kalo mau lanjut pake kereta, silahkan nginep di stasiun. Kalo mau balik silahkan pulang jalan kaki. Hehe, nggak ding. Untungnya, rute yang aman kalo naik mobil Cuma ke Malang. Akhirnya cabut deh ke Malang….
Kayaknya ini emang rencana Allah biar aku bisa silaturahmi ma sepupu yang di Malang kali ya… 2 hari kita nginep di rumahnya. Disuguhin macem2 makanan (hahaha,…derita membawa nikmat). Disuguhin batagor, dimakan. Disuguhin ayam crispy, dibabat habis. Diajakin nongkrong pinggir jalan pas malem2 sambil makan amsle n sekoteng, hayo aja… hahaha… mumpung gratis. Oia trus ada lagi, makan baso malang. Tancep juga. (dasar anak kos)

Jalan2 juga di malang di jabanin… foto-foto…keliling2 meskipun Cuma liat2 aja. Haha…
Sempet jalan ke Poltek Malang juga sih...


Udah seneng2 segala macem, masalah datang lagi. Ih.. apes banget ya.. nggak ada tiket kereta yang kosong. Ada juga yang ekonomi, itupun harus dari Kediri.

Si Arini nyeletuk… “Teman-teman… kayaknya ada satu takdir yang nggak bisa lepas dari kita.”
Aku dan Ega “Apa, Rin?”
“Kayaknya kita tuh ditakdirin naik kereta ekonomi deh. Nggak cocok pake bisnis, apalagi eksekutif. Hahaha..”
At least, akhirnya kita pulang naik bus. Hohoho… sedikit lebih keren deh. Tapi harus merogoh kocek dalem banget…dalem…banget! Hiks… uang hasil dagang lenyap lah sudah… maksud hati ingin berfoya2, hehe… but, nggak apa2 deh. Yang penting kita pulang dengan selamat.

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

Yummy....

created by ud@Ra_ di 10.41 0 cuap2

Setelah sekian lama diem di rumah, masa penantian yang lama. Uh… tapi nggak berarti saya nggak melakukan hal penting. Menjalankan wirausaha di rumah, meskipun masih kecil2an. Trus bantu mama dengan usaha kuenya. Dan ini yang bikin saya kelimpungan pada akhirnya. Hehe..

Sebagai mantan anak kos yang Cuma punya uang pas-pasan, apalagi kalo beasiswa belum turun. Argh… tiap pagi saya selalu merasa laper. Heran deh, lapernya itu kayak udah dijadwal. Tiap pagi sebelum subuh, pasti udah laper. Dan saya nggak punya stok makanan. Hiks… Tapi kejadian itu nggak berlaku di rumah. Hehe.

Jam 3 ato jam 4 mesti standby di dapur, bantu masak alias goreng2 atau ngukus kue. Nah, yang gini ini, artinya banyak kue tersedia di saat perut saya keroncongan minta diisi. Tiap pagi, dengan geragas alias nggak tau malu (hehe), tu kue saya embat aja. Padahal buat dijual, he, nggak ding… saya kan masih punya hati. Jadi saya makan kue yang lebih2 nya aja. Hehe. Bakwan, arem2, pais pisang, n more, masuk ke dalam perut. Kayak kesurupan gitu liat kue banyak, haha… hasilnya sodara-sodara…. Saya naik 3 kilo. Ohh…. (>_<)Gimana nggak naek, kue2nya aja enak gini...







Si empunya kue sih seneng2 aja liat saya makan banyak. Sedih kali ya liat saya lebih kurus dari adik saya. hehe… Oh, I luv u mom… Thanks for giving me…

Dodol!!Lanjutin dunk bacanya,hehe...

 

....Kedodolan Diriku.... Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal