The Love Story of Udin n Jenifer

Salah kalo Cuma manusia aja yang punya cerita cinta. Di dunia ini ada kisah cinta antara 2 ekor kucing bernama Jenifer dan Udin.

Udin adalah seekor kucing kampung tapi ga kampungan. Meskipun kucing kampung, tapi ia sudah mengenal Facebook. Ia mempunyai hati yang baik, Udin juga kucing yang gagah versi dunia kucing, meskipun makanannya tidak semewah jenifer, tapi Udin selalu berusaha hidup sehat dengan makanan 4 sehat 5 sempurna yang ia temukan di bak sampah atau sekedar pemberian orang yang menyukainya. Ia pantang mencuri makanan dari dapur orang lain, ia juga tidak ingin korupsi makanan dari teman2nya. Selain itu Udin juga adalah kucing yang bersih. Ia selalu mandi setiap hari, tak lupa pakai deodorant agar tidak bau kucing (lho, kok).

Sedangkan Jenifer adalah kucing peliharaan orang2 kaya. Makanannya adalah makanan mewah yang selalu di beli di toko khusus kucing. Mandinya pun di kamar mandi yang mewah dengan bantuan seorang pelayan yang setia mengurusnya.

Karenanya tak heran kalo tubuhnya agak gendut untuk ukuran seekor kucing. Ia pun memutuskan untuk mengikuti kegiatan yang dapat menurunkan berat badannya dan membuat tubuhnya sehat. Ia memutuskan ikut karate. Dan disinilah pertemuan itu pun terjadi, antara Udin yang tak lain adalah gurunya, dengan Jenifer sang kucing mewah (bingung mau disebut kucing apa, hehe).

Berawal dari rutinitas itu, akhirnya menumbuhkan benih2 cinta di antara mereka berdua. Jenifer telah jatuh hati pada sosok Udin yang gagah berani dan baik hati, meskipun ia hanyalah kucing kampung, berbeda status sosial dengannya. Sedangkan Udin menyukai sosok Jenifer yang ia pikir tak pernah memprotes status sosialnya. Hubungan itu terus berlanjut. Kemanapun Udin pergi, pasti ada Jenifer. Lapangan di belakang tempat latihan karate menjadi tempat favorit mereka untuk bercengkrama berdua. Sekedar menikmati udara sore yang segar. Meskipun bercampur bau keringat mereka berdua bekas latihan mereka, tapi itu tak menyurutkan niat mereka untuk berdekatan.

Ternyata kebersamaan itu ga bisa berlangsung lama. Ibu Jenifer ternyata tidak menyetujui hubungan mereka. Dia berusaha memisahkan mereka berdua. Beliau sangat menentang hubungan mereka dengan alasan klise dunia manusia yaitu status sosial yang berbeda. Ternyata kejadian seperti ini ga hanya terjadi di dunia manusia, bahkan sudah merambah ke duania kucing. Udin di usir dari tempat kerjanya setelah difitnah oleh orang yang tak lain adalah ibunya Jenifer. Udin sangat kecewa, namun ia tidak membenci jenifer dan ibunya. Kejadian ini ia anggap sebagai ujian, dan ia berusaha untuk mencari pasangan hidup yang bisa menerimanya apa adanya.

Bagaimana dengan Jenifer?

Tentu saja ia sangat sedih dengan sifat ibunya. Namun ia juga tak berani membantah orang tuanya itu. Ia hanya bisa meratapi nasibnya. Di setiap langkahnya ia selalu terbayangkan sosok Udin. Bahkan di saat mandi…

Ia berusaha mencari Udin. Di lapangan tempat biasa mereka nge-date, di lapangan itu semua kenangannya bertumpuk. Jenifer memanggil2 nama Udin, tapi ia tak kunjung muncul.

Di botol kaca tempat biasa Udin bersembunyi saat mereka main petak umpet…..disana pun ia tak menemukan Udin….

Jenifer sangat kecewa. Ia mulai menyadari bahwa Udin tak akan pernah kembali lagi. Ia berusaha untuk tegar. Ia menutup kembali hatinya, entah sampai kapan. Mungkin kelak bila ‘Udin’ lain akan datang, baru ia akan membuka kembali hatinya. Ibunya tak pernah mengerti perasaannya. Entah sampai kapan……