Kata-kata itu sebenernya singkat. Artinya juga singkat. Tapi bagi saya, maknanya bisa dalam sekali. Kalimat itu saya dapatkan dari sebuah kalimat di serial drama Korea. Bagi sebagian orang, mungkin berpikir ‘saya kecanduan Korea’. Iya, memang. Tapi saya menyukai serial itu karena ada beberapa pelajaran dan hikmah yang bisa saya petik, hikmah kehidupan tentunya. Yang sangat jarang saya dapatkan dari serial ala Indonesia.
Kalimat itu diutarakan seorang guru pada muridnya, tatkala mereka tengah berjuang menghadapi ujian. Mereka memiliki kompetensi yang sangat baik. Sayangnya kesempatan yang datang pada mereka tidak sebaik kompetensi yang mereka miliki. Berkali-kali mereka terjatuh, dan harus bahu membahu bangkit untuk menjadi yang terbaik. Meskipun cita-cita mereka kadang harus dikorbankan. Tapi at least, pengalaman mereka menjadi banyak, dan menjadi guru terbaik bagi mereka. Dan ternyata ada sesuatu yang lebih baik dari apa yang selama ini mereka cita-citakan…
Woah…
Saya jadi berpikir, selama ini saya berjuang. Berusaha mendapatkan pekerjaan. Di saat orang lain mudah sekali berganti-ganti pekerjaan, saya masih terkatung-katung disini, di rumah, mencari pekerjaan. Mungkin Allah menginginkan saya belajar. Belajar untuk sesuatu di masa depan saya. Awalnya saya pikir diam di rumah cukup memalukan. Apa fungsinya otak yang selama ini mereka banggakan bila akhirnya saya masih menganggur di rumah. Tapi sekali lagi saya salah. Allah menginginkan saya untuk belajar.
Saya belajar mengurus rumah…
Saya belajar membahagiakan orang rumah, sejak 4 tahun saya tinggalkan untuk belajar…
Saya belajar menjadi sabar…
Saya belajar dari para menantu nenek saya, bagaimana menjadi menantu yang baik (hehe)
Saya belajar keikhlasan…
Saya belajar berwirausaha. Mungkin kelak kemampuan saya ini berguna ketika saya menikah.
Saya belajar menulis. Mungkin kelak tulisan saya bermanfaat.
Saya belajar menyambung silaturahmi yang sempat terputus ketika saya kuliah.
Saya belajar menghargai orang lain…
Saya belajar semuanya.
Ya… Saya memang berjalan lebih lambat ketimbang teman-teman saya yang sudah lebih dulu maju. Tapi pengalaman ini, belum tentu bisa mereka dapatkan… Mungkin apa yang saya pelajari, belum begitu berarti saat ini. Tapi saya yakin, kelak ketika saya berumah tangga semua pengalaman ini pasti akan bermanfaat…. Hehe, Insya Allah…
Kalimat itu diutarakan seorang guru pada muridnya, tatkala mereka tengah berjuang menghadapi ujian. Mereka memiliki kompetensi yang sangat baik. Sayangnya kesempatan yang datang pada mereka tidak sebaik kompetensi yang mereka miliki. Berkali-kali mereka terjatuh, dan harus bahu membahu bangkit untuk menjadi yang terbaik. Meskipun cita-cita mereka kadang harus dikorbankan. Tapi at least, pengalaman mereka menjadi banyak, dan menjadi guru terbaik bagi mereka. Dan ternyata ada sesuatu yang lebih baik dari apa yang selama ini mereka cita-citakan…
Woah…
Saya jadi berpikir, selama ini saya berjuang. Berusaha mendapatkan pekerjaan. Di saat orang lain mudah sekali berganti-ganti pekerjaan, saya masih terkatung-katung disini, di rumah, mencari pekerjaan. Mungkin Allah menginginkan saya belajar. Belajar untuk sesuatu di masa depan saya. Awalnya saya pikir diam di rumah cukup memalukan. Apa fungsinya otak yang selama ini mereka banggakan bila akhirnya saya masih menganggur di rumah. Tapi sekali lagi saya salah. Allah menginginkan saya untuk belajar.
Saya belajar mengurus rumah…
Saya belajar membahagiakan orang rumah, sejak 4 tahun saya tinggalkan untuk belajar…
Saya belajar menjadi sabar…
Saya belajar dari para menantu nenek saya, bagaimana menjadi menantu yang baik (hehe)
Saya belajar keikhlasan…
Saya belajar berwirausaha. Mungkin kelak kemampuan saya ini berguna ketika saya menikah.
Saya belajar menulis. Mungkin kelak tulisan saya bermanfaat.
Saya belajar menyambung silaturahmi yang sempat terputus ketika saya kuliah.
Saya belajar menghargai orang lain…
Saya belajar semuanya.
Ya… Saya memang berjalan lebih lambat ketimbang teman-teman saya yang sudah lebih dulu maju. Tapi pengalaman ini, belum tentu bisa mereka dapatkan… Mungkin apa yang saya pelajari, belum begitu berarti saat ini. Tapi saya yakin, kelak ketika saya berumah tangga semua pengalaman ini pasti akan bermanfaat…. Hehe, Insya Allah…
0 cuap2 on "Slow…But More Experience… And Then U’ll Win Everything…"
Posting Komentar
Biar ga ikutan dodol....kirim komentarnya yaw...