Cuap2 Black In News kali ini mau ngebahas tentang seleksi lagi... Apa sieh? Penasaran?? Lanjutin dunk bacanya...
PENEMU SELEKSI GALUR MURNI
Siapa sieh yang nemu seleksi ini?? That was Johansen (1908). Seorang ahli botani (Denmark). Dia melakukan penelitiannya pada kacang merah (Princess bean ).
Seleksi galur murni dilakukan terhadap tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri dan tanaman yang dikembangkan dengan cara vegetatif. Seleksi galur murni dilaksanakan untuk memperoleh individu homosigot yang dipilh dari bahan seleksi yang memang sudah mempunyai tanaman homosigot di dalam populasinya. Sebagai bahan seleksi dapat berupa populasi campuran, yang berupa :
• Varietas lokal / land race : varietas yang telah beradaptasi baik pada suatu daerah dan merupakan campuran berbagai galur.
• Populasi tanaman bersegregasi : keturunan dari persilangan yang melakukan penyerbukan sendiri beberapa generasi
Seleksi berdasarkan penotipe tanaman sehingga penyeleksi sering mendapatkan kesulitan apabila ada faktor dominan pada suatu pasangan gen yang homosigot dan heterosigot. Seleksi galur murni (pure line breeding) berasal dari seleksi individu keturunan tanaman penyerbuk sendiri. Pada cara ini sudah dilakukan seleksi atau pengujian terhadap keturunanan tanaman terpilih, sehingga metode ini merupakan seleksi tanaman yang sudah berdasarkan pada genetik tanamannya. Keberhasilan seleksi tergantung pada ragam tanaman homosigot pada suatu populasi bahan seleksi. Makin banyak atau makin beragam tanaman –tanaman homosigot pada populasi itu , akan makin beragam tanaman-tanaman homosigot pada populasi itu dan juga akan semakin besar kemungkinan memperoleh individu tanaman yang diharapkan.
Seleksi galur murni ini walaupun seleksinya berdasarkan pada genetik tanaman tetapi masih mempunyai Kelemahan antara lain :
1) Seleksi galur murni digunakan untuk mendapatkan varietas baru untuk tanaman SPC dan tidak CPC sebab :
2) Untuk tanaman CPC perlu banyak tenaga dalam pelaksanaan penyerbukan sendiri.
3) Menghasilkan lini – lini murni bersifat inbred yaitu bersifat lemah antara lain tanaman albino, kerdil, produksi rendah.
4) Tak ada kemungkinan memperbaharui sifat karakteristik yang baru secara genetis.
5) Varietas yang dihasilkan bersifat homosigot, oleh karena itu kurang beradaptasi diberbagai macam kondisi (sifat adaptasinya tak begitu luas)
Bahan seleksi yang menggunakan Varietas benih yang terdiri dari campuran galur mempunyai kebaikan dan kekurangan .
Keuntungan / kebaikan campuran berbagai galur :
1) Adaptasi pada lingkungan beragam / perubahan lingkungan yang cukup besar sehingga produksi lebih baik.
2) Produksi lebih stabil bila lingkungan berubah / beragam.
3) Ketahanan lebih baik terutama penyakit.
Kekurangan campuran berbagai galur :
1) Kurang menarik, pertumbuhan tanaman tak seragam.
2) lebih sulit diidentifikasi benih dalam pembuatan sertifikasi benih.
3) Produksi lebih rendah dibanding produksi galur terbaik dari campuran tersebut.
Pelaksanaan Seleksi Galur Murni
Sebelum melakukan seleksi ada beberapa petunjuk persiapan selsksi antara lain
• Bahan seleksi berasal dari populasi tanaman tertentu,
Misal : tanaman padi dari varietas lokal yang mempunyai sifat tertentu yang dibanggakan.
Tanaman ini sudah lama ditanam pada wilayah tertentu dan populasi yang ditanam sudah menampakkan tanaman campuran bermacam-macam galur yang telah mempunyai tingkat kesesuaian yang baik dengan wilayah setempat.
• Populasi tanaman padi ini sebagai bahan seleksi ditanam satu biji dalam satu lubang yang nantinya akan tumbuh menjadi satu rumpun.
• Pengamatan dilakukan berdasarkan pertumbuhan tanaman individu yang dilakukan selama masa pertumbuhan. Tanaman yang dipilh merupakan tanaman yang sesuai dengan tujuan seleksi. Tanaman-tanaman yang terpilih disebut tanaman elite .
• Proses pemilihan tanaman dapat dilakukan dengan beberapa kali tahapan :
Tahapan-tahapan seleksi galur murni :
Pada tahun pertama seleksi
• Penanaman benih dari campuran beberapa galur.
• Pengamatan dilakukan selama pertumbuhan dan dari populasi tanaman yang ada dipilih sejumlah tanaman elite.
• Tanaman-tanaman terpilih dipanen secara terpisah dan setiap tanaman terpilih diberi nomer sendiri untuk digunakan sebagai bahan penanaman musim berikutnya.
Tanaman elite ditanam pada tahun kedua.
• Benih elite ditanam pada petak-petak tersendiri sesuai dengan nomer benih hasil panen dan ditanam satu lubang satu biji. Sesuai dengan kondisi areal, benih dapat ditanam antara 500 – 1000 nomer terpilih.
• Seleksi dilakukan pada petak-petak tersendiri sesuai dengan nomernya. Dari pertanaman ini dipilh ± 10 % - 20 % dari seluruh populasi. Pengamatan dilakukan lebih cermat dibandingkan tahun pertama.
• Pada waktu panen , tanaman terpilih dipanen secara terpisah jangan sampai tercampur antara tanaman yang terpilih dalam petak atau antar petak. Pemberian nomer harus cermat.
Tanaman elite tahap dua ditanam pada tahun ketiga
• Tanaman yang terpilih pada tahun kedua ditanam pada petak yang lebih luas ( ±10 m2–20 m2).
• Setiap nomer petak tanaman terpilih dapat dibuat ulangan. Pada tahap ini sudah mulai diadakan pengujian pendahuluan
• Berdasarkan pengamatan, kemudian dipilih kembali nomer-nomer yang baik sebagai bahan pertanaman tahun berikutnya.
• Tanaman terpilih ditanaman pada tahun keempat
Tanaman elite ditanam pada tahun keempat seleksi
• Penanaman pada tahap ini sama seperti penaman sebelumnya, namun Pada tahap ini dilakukan pengujian dengan menggunakan rancangan yang lebih baik dengan beberapa ulangan serta penanaman varietas pembanding. Penanaman benih ditanaman sesuai dengan rancangan yang digunakan.
• Bila pada tahun seleksi ini sudah diperoleh nomer yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka benih dari nomer dari yang terpilih dapat dilakukan perbanyakan benihnya, bilamana belum dapat dilanjutkan ke seleksi tahun berikutnya.
Catatan :
Varietas galur murni diperoleh dari pengembangan galur-galur tertentu dari suatu populasi asal hingga populasi varietas mempunyai tingkat keseragaman genetik yang tinggi atau dengan kata lain variabilitas genetiknya sempit. Hal ini akan berakibat kurang stabil bilamana kondisi lingkungan berubah, daya adaptasi menjadi kurang dan mudah terserang oleh hama dan penyakit tertentu yang bersifat endemik dibandingkan dengan varietas yang variabilitasnya genetik luas
Sampai berapa lama batas waktu suatu varietas yang diperoleh dari seleksi galur murni mampu bertahan ?
Hal ini sangat tergantung pada :
1. Kestabilan genetik
2. Persentase terjadinya persilangan
3. Cara-cara penanganan produksi benih
PENEMU SELEKSI GALUR MURNI
Siapa sieh yang nemu seleksi ini?? That was Johansen (1908). Seorang ahli botani (Denmark). Dia melakukan penelitiannya pada kacang merah (Princess bean ).
Seleksi galur murni dilakukan terhadap tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri dan tanaman yang dikembangkan dengan cara vegetatif. Seleksi galur murni dilaksanakan untuk memperoleh individu homosigot yang dipilh dari bahan seleksi yang memang sudah mempunyai tanaman homosigot di dalam populasinya. Sebagai bahan seleksi dapat berupa populasi campuran, yang berupa :
• Varietas lokal / land race : varietas yang telah beradaptasi baik pada suatu daerah dan merupakan campuran berbagai galur.
• Populasi tanaman bersegregasi : keturunan dari persilangan yang melakukan penyerbukan sendiri beberapa generasi
Seleksi berdasarkan penotipe tanaman sehingga penyeleksi sering mendapatkan kesulitan apabila ada faktor dominan pada suatu pasangan gen yang homosigot dan heterosigot. Seleksi galur murni (pure line breeding) berasal dari seleksi individu keturunan tanaman penyerbuk sendiri. Pada cara ini sudah dilakukan seleksi atau pengujian terhadap keturunanan tanaman terpilih, sehingga metode ini merupakan seleksi tanaman yang sudah berdasarkan pada genetik tanamannya. Keberhasilan seleksi tergantung pada ragam tanaman homosigot pada suatu populasi bahan seleksi. Makin banyak atau makin beragam tanaman –tanaman homosigot pada populasi itu , akan makin beragam tanaman-tanaman homosigot pada populasi itu dan juga akan semakin besar kemungkinan memperoleh individu tanaman yang diharapkan.
Seleksi galur murni ini walaupun seleksinya berdasarkan pada genetik tanaman tetapi masih mempunyai Kelemahan antara lain :
1) Seleksi galur murni digunakan untuk mendapatkan varietas baru untuk tanaman SPC dan tidak CPC sebab :
2) Untuk tanaman CPC perlu banyak tenaga dalam pelaksanaan penyerbukan sendiri.
3) Menghasilkan lini – lini murni bersifat inbred yaitu bersifat lemah antara lain tanaman albino, kerdil, produksi rendah.
4) Tak ada kemungkinan memperbaharui sifat karakteristik yang baru secara genetis.
5) Varietas yang dihasilkan bersifat homosigot, oleh karena itu kurang beradaptasi diberbagai macam kondisi (sifat adaptasinya tak begitu luas)
Bahan seleksi yang menggunakan Varietas benih yang terdiri dari campuran galur mempunyai kebaikan dan kekurangan .
Keuntungan / kebaikan campuran berbagai galur :
1) Adaptasi pada lingkungan beragam / perubahan lingkungan yang cukup besar sehingga produksi lebih baik.
2) Produksi lebih stabil bila lingkungan berubah / beragam.
3) Ketahanan lebih baik terutama penyakit.
Kekurangan campuran berbagai galur :
1) Kurang menarik, pertumbuhan tanaman tak seragam.
2) lebih sulit diidentifikasi benih dalam pembuatan sertifikasi benih.
3) Produksi lebih rendah dibanding produksi galur terbaik dari campuran tersebut.
Pelaksanaan Seleksi Galur Murni
Sebelum melakukan seleksi ada beberapa petunjuk persiapan selsksi antara lain
• Bahan seleksi berasal dari populasi tanaman tertentu,
Misal : tanaman padi dari varietas lokal yang mempunyai sifat tertentu yang dibanggakan.
Tanaman ini sudah lama ditanam pada wilayah tertentu dan populasi yang ditanam sudah menampakkan tanaman campuran bermacam-macam galur yang telah mempunyai tingkat kesesuaian yang baik dengan wilayah setempat.
• Populasi tanaman padi ini sebagai bahan seleksi ditanam satu biji dalam satu lubang yang nantinya akan tumbuh menjadi satu rumpun.
• Pengamatan dilakukan berdasarkan pertumbuhan tanaman individu yang dilakukan selama masa pertumbuhan. Tanaman yang dipilh merupakan tanaman yang sesuai dengan tujuan seleksi. Tanaman-tanaman yang terpilih disebut tanaman elite .
• Proses pemilihan tanaman dapat dilakukan dengan beberapa kali tahapan :
Tahapan-tahapan seleksi galur murni :
Pada tahun pertama seleksi
• Penanaman benih dari campuran beberapa galur.
• Pengamatan dilakukan selama pertumbuhan dan dari populasi tanaman yang ada dipilih sejumlah tanaman elite.
• Tanaman-tanaman terpilih dipanen secara terpisah dan setiap tanaman terpilih diberi nomer sendiri untuk digunakan sebagai bahan penanaman musim berikutnya.
Tanaman elite ditanam pada tahun kedua.
• Benih elite ditanam pada petak-petak tersendiri sesuai dengan nomer benih hasil panen dan ditanam satu lubang satu biji. Sesuai dengan kondisi areal, benih dapat ditanam antara 500 – 1000 nomer terpilih.
• Seleksi dilakukan pada petak-petak tersendiri sesuai dengan nomernya. Dari pertanaman ini dipilh ± 10 % - 20 % dari seluruh populasi. Pengamatan dilakukan lebih cermat dibandingkan tahun pertama.
• Pada waktu panen , tanaman terpilih dipanen secara terpisah jangan sampai tercampur antara tanaman yang terpilih dalam petak atau antar petak. Pemberian nomer harus cermat.
Tanaman elite tahap dua ditanam pada tahun ketiga
• Tanaman yang terpilih pada tahun kedua ditanam pada petak yang lebih luas ( ±10 m2–20 m2).
• Setiap nomer petak tanaman terpilih dapat dibuat ulangan. Pada tahap ini sudah mulai diadakan pengujian pendahuluan
• Berdasarkan pengamatan, kemudian dipilih kembali nomer-nomer yang baik sebagai bahan pertanaman tahun berikutnya.
• Tanaman terpilih ditanaman pada tahun keempat
Tanaman elite ditanam pada tahun keempat seleksi
• Penanaman pada tahap ini sama seperti penaman sebelumnya, namun Pada tahap ini dilakukan pengujian dengan menggunakan rancangan yang lebih baik dengan beberapa ulangan serta penanaman varietas pembanding. Penanaman benih ditanaman sesuai dengan rancangan yang digunakan.
• Bila pada tahun seleksi ini sudah diperoleh nomer yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka benih dari nomer dari yang terpilih dapat dilakukan perbanyakan benihnya, bilamana belum dapat dilanjutkan ke seleksi tahun berikutnya.
Catatan :
Varietas galur murni diperoleh dari pengembangan galur-galur tertentu dari suatu populasi asal hingga populasi varietas mempunyai tingkat keseragaman genetik yang tinggi atau dengan kata lain variabilitas genetiknya sempit. Hal ini akan berakibat kurang stabil bilamana kondisi lingkungan berubah, daya adaptasi menjadi kurang dan mudah terserang oleh hama dan penyakit tertentu yang bersifat endemik dibandingkan dengan varietas yang variabilitasnya genetik luas
Sampai berapa lama batas waktu suatu varietas yang diperoleh dari seleksi galur murni mampu bertahan ?
Hal ini sangat tergantung pada :
1. Kestabilan genetik
2. Persentase terjadinya persilangan
3. Cara-cara penanganan produksi benih
2 cuap2 on "Seputar Black in News (Seleksi)"
Jadi ingat guru biologi n jga ingat bahwa aku harus belajar untuk seleksi olimpiade bio... T.T
wew...keren dunk....semangat!!
Posting Komentar
Biar ga ikutan dodol....kirim komentarnya yaw...